TEMPO.CO, Jakarta - Berlarutnya ketidakpastian masalah Siprus membuat rupiah dan mata uang regional lainnya cenderung bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Pemerintah Siprus, yang dituntut untuk menyediakan dana 5,8 miliar euro hingga Senin nanti atau akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan dana talangan senilai 10 miliar euro, kembali membebani rupiah.
Tingginya permintaan dolar AS mendekati akhir bulan membuat nilai tukar rupiah hari ini ditutup melemah 10 poin (0,1 persen) ke level 9.743 per dolar AS dibanding posisi Kamis pada 9.733.
Pengamat pasar uang dari PT Harvest International Futures, Tonny Mariano, mengatakan, kekhawatiran terhadap besarnya utang luar negeri swasta dan pemerintah Indonesia kembali muncul setelah Standard & Poor’s memangkas rating utang Siprus menjadi CCC dari sebelumnya CCC+. Kini utang Siprus sudah masuk kategori obligasi sampah. “Di tengah ketidakpastian seperti ini, dolar Amerika kembali menjadi aset safe haven,” tuturnya.
Dari faktor domestik, ancaman tingginya inflasi Maret serta masalah defisit perdagangan masih menjadi kendala bagi apresiasi mata uang lokal. Spekulasi pemerintah, yang akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi awal April mendatang agar tidak semakin membebani keuangan pemerintah serta kenaikan tarif daya listrik secara berkala, turut membebani rupiah.
“Tinggal kita lihat sejauh mana pemerintah dapat mengelola kenaikan harga yang saat ini sedang berlangsung agar inflasi tidak melebihi target sebelumnya pada 4,9 persen sepanjang tahun ini,” katanya.
Jatuhnya harga saham di bursa lokal seiring keluarnya investor asing dengan mencatat penjualan bersih sepanjang minggu ini turut mempengaruhi pelemahan rupiah. Namun, investor tidak sepenuhnya keluar dari pasar finansial domestik. Tetapi mereka hanya keluar sesaat dan lebih memilih dalam bentuk tunai karena sentimennya kurang kondusif, dan nanti akan masuk lagi bila sudah kembali membaik.
Dari kawasan regional, dolar Singapura melemah 0,05 persen, won Korea terdepresiasi 0,3 persen, peso Filipina susut 0,34 persen, serta baht Thailand melemah 0,38 persen terhadap dolar AS.
VIVA B. KUSNANDAR