TEMPO.CO, Jakarta - Digdayanya dolar Amerika Serikat terhadap mata uang Uni Eropa, euro, membuat rupiah melemah akibat terkena imbasnya. Mata uang euro yang jatuh hingga ke level US$ 1,28 membuat dolar AS kembali menjadi pilihan para pelaku pasar.
Bobot euro pada indeks dolar Amerika Serikat terhadap enam mata uang utama dunia paling besar. Sehingga saat mata uang zona Eropa jatuh, maka akan berdampak terhadap mata uang dunia.
Di transaksi pasar uang hari ini, nilai tukar rupiah ditutup di level 9.724 per dolar AS, yang berarti melemah 11 poin (0,11 persen) dibanding penutupan Selasa kemarin.
Head of Research Treasury Bank BNI, Nurul Eti Nurbaeti, mengatakan menguatnya dolar AS terhadap mata uang utama dunia kembali membebani rupiah. Adanya ketidakpastian di Eropa terkait rencana pemungutan pajak progresif di Siprus membuat euro terpuruk memicu pelemahan rupiah.
Selain itu, para pelaku pasar saat ini sedang menuggu hasil dari pertemuan Gubernur Bank Sentral Amerika (The Fed) nanti malam sehingga mereka lebih memilih untuk memegang dolar untuk antisipasi kemungkinan terburuk. Selain akan mengeluarkan proyeksi perekonomian AS, The Fed diperkirakan akan tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level terendahnya sebesar 0,25 persen.
Pasar akan kembali mencari kepastian bahwa stimulus yang dilakukan oleh The Fed tidak akan dihentikan dalam waktu dekat. Sebelumnya, Ketua The Fed, Ben Bernanke, mengatakan bahwa kebijakan stimulus akan dipertahankan, setidaknya jika angka pengangguran berada level 6,5 persen dan inflasi mencapai 2,5 persen. “Sedangkan saat ini pengangguran AS masih di angka 7 persen dan inflasi baru persen,” ujarnya.
Pelemahan rupiah juga dipicu kecemasan akan tingginya inflasi dan neraca perdagangan yang masih mengalami defisit. Selama inflasi dan defisit perdagangan, pergerakan rupiah masih akan terjaga.
Mata uang regional sore ini bergerak beragam. Won Korea Selatan melemah 0,45 persen, peso Filipina turun 0,06 persen, sedangkan dolar Singapura menguat 0,02 persen, serta bath Thailand juga menguat 0,51 persen.
VIVA B. K
Berita Terpopuler:
Inilah Pertemuan yang Menjerat Politikus Golkar
Rahmad Darmawan Umumkan 28 Pemain Timnas
Berkas `Kebun Binatang` Djoko Susilo Hilang
`Kebun Binatang` Djoko Susilo Diserbu Warga Lokal
KUHP Baru, Lajang Berzina Kena 5 Tahun Penjara