TEMPO.CO, Tokyo - Mitsubishi UFJ Financial Group Inc, salah satu bank terbesar di Jepang, dikabarkan tengah membidik kepemilikan saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN). Nilai akuisisi saham bank tersebut mencapai US$ 1,6 miliar atau sekitar Rp 15,4 triliun.
Bloomberg mengabarkan bahwa Mitsubishi UFJ akan mengambil kepemilikan saham BTPN yang dikuasai oleh Texas Pacific Group (TPG) Capital. TPG membeli 675.975.970 lembar atau 71,61 persen saham BTPN melalui anak usahanya, TPG Nusantara, pada 14 Maret 2008. Namun, belum diketahui berapa proporsi saham yang akan diambil Mitsubishi dari TPG. "TPG pun belum menyetujui transaksi itu dan berencana melepas sahamnya lewat penawaran umum," kata seorang sumber, Kamis, 7 Maret 2013.
Jika transaksi ini jadi, Mitsubishi UFJ bakal memegang rekor nilai investasi asing tertinggi kedua dalam sektor perbankan di Indonesia. Rekor transaksi terbesar masih dipegang oleh bank asal Singapura, DBS Group Holding, yang mebeli saham PT Bank Danamon senilai US$ 6,8 miliar.
Namun, sumber tersebut mengatakan para investor yang mengincar saham bank di Indonesia kini tengah menunggu dengan harap-harap cemas. Mereka menanti keputusan dan regulasi Bank Indonesia mengenai kepemilikan investor asing.
Mitsubishi UFJ sebelumnya telah mengumumkan rencana ekspansi ke Asia Tenggara. Tak tanggung-tanggung, perusahaan ini siap membelanjakan dana sebesar US$ 16,4 miliar untuk mengakuisi bank-bank di kawasan ini. Cerahnya pasar serta pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara menjadi pemantik nafsu investasi perusahaan tersebut.
Saat ini, BTPN menjadi salah satu bank dengan kinerja yang baik lantaran memiliki bisnis inti yang unik: mengelola dana pensiun. Dalam setahun terakhir, nilai saham bank tersebut meroket hingga 32 persen. Data Bloomberg menunjukkan profit BTPN naik 41 persen menjadi Rp 1,98 triliun pada 2012. Bank ini memiliki 19 ribu pegawai dan 1.000 cabang di Indonesia.
FERY FIRMANSYAH
Berita Populer:
Hotma Sitompoel: Semakin Lama Terbuka Kasus Raffi
Begini SMS Antara Yuni Shara dan Polisi Soal Raffi
Menkopolhukam: Pembubaran Densus 88 Berlebihan
Krisdayanti: Yuni Kecewa Atas Tuduhan Itu
Kangen Warteg, Dahlan ke Warmo