TEMPO.CO, Surabaya - Lapindo Brantas Inc (LBI) berencana mengerjakan eksplorasi enam sumur wildcat (taruhan) lapangan offshore di Selat Madura pada kuartal II/2013. Kasus semburan lumpur di Porong, Sidoarjo, yang terjadi sebelumnya tidak membuat perusahaan ini jera.
Lapindo Brantas tidak akan berjalan sendiri, melainkan mencari mitra strategis yang turut mendanai pengembangan industri hulu migas yang masuk wilayah Blok Brantas tersebut. Hingga kini, LBI masih memilah dan memilih calon investor yang telah mengajukan proposal kerja sama, baik investor domestik maupun internasional.
Presiden Direktur LBI Dharma Irawan Jenie mengatakan, pihaknya tidak mungkin berjalan sendiri untuk mendanai proyek offshore yang lebih padat modal. Proyek ini diprediksi menelan anggaran hingga US$ 45 juta per sumur.
Sayang, Dharma enggan membuka investor yang akan mendanai ambisi pemegang konsesi Blok Brantas tersebut. "Masih kita pilih, bisa (investor) lokal atau asing," katanya kepada Tempo, Ahad, 4 November 2012. Ia berharap pihaknya bisa menggandeng investor dalam negeri.
Dharma melanjutkan, LBI optimistis lapangan offshore ini mampu menjadi tulang punggung untuk menggenjot produksi migasnya. Pasalnya, eksploitasi di lapangan onshore (Wunut, Tanggulangin, dan Carat) telah mengalami penurunan produksi. Kini, produksi gas dari tiga lapangan itu hanya tujuh MMSCFD. Sedangkan minyak atau kondensat mencapai 18 barel oil per day (BOPD).
Baca juga:
Soal pengembangan lima sumur eksploitasi di Lapangan Tanggulangin, Dharma mengaku belum ada progres positif. "Warga masih menolak, Pemkab Sidoarjo sudah mendukung," kata Dharma.
Lapangan offshore Blok Brantas ini melewati perairan di tiga kabupaten, yakni Pasuruan, Probolinggo, dan Situbondo. Lapangan tersebut ditaksir menyimpan 550 juta barel minyak dan 20 trillion cubic feet (TCF) gas bumi.
Dari enam sumur eksplorasi yang direncanakan, baru satu sumur eksplorasi yang telah dibor, yakni Bisma-1 area 5 pada 2005 silam di perairan lepas pantai Situbondo. "Kalau ditemukan cadangan, produksinya tahun 2016,” kata Dharma.
Pada kesempatan lain, menanggapi rencana aksi LBI, Kepala BP Migas Jabanusa, Agus Kurnia, mendukungnya. Ia berharap kegiatan eksplorasi LBI di Selat Madura tidak serunyam di lapangan onshore. Jika cadangan migas benar-benar ditemukan, mulai 2017, LBI bisa berproduksi.
DIANANTA P. SUMEDI
Berita terpopuler lainnya:
Pemerasan BUMN: Upeti Rp 18 Miliar Merpati ke DPR
Izin DPR untuk IPO BUMN Tumpang Tindih
Sri Prakash Lohia, Bermula dari Purwakarta
Mobil ''Hijau'' Bakal Gaet Pengendara Sepeda Motor
Sri Prakash Lohia, Jadi WNI Sejak 1985
Pemerintah Targetkan Lima Ruas Tol Selesai Tahun 2013