TEMPO.CO, Jakarta - Sikap pemerintah Spanyol yang masih belum akan meminta dana talangan kepada Uni Eropa membebani mata uang berisiko, termasuk rupiah.
Di transaksi pasar uang hari ini, rupiah hanya berhasil menguat tipis 3 poin (0,03 persen) ke level 9.585 per dolar Amerika Serikat (AS).
Rupiah gagal menguat lebih jauh di tengah sentimen dalam negeri yang cukup positif menyusul rendahnya inflasi dan surplusnya neraca perdagangan Agustus 2012.
Analis dari Treasury Research Bank BNI, Klara Pramesti, mengatakan peluang rupiah untuk menguat di pasar uang tertahan oleh sikap Spanyol yang masih belum ingin mengajukan permintaan dana talangan.
“Investor mencemaskan sikap pemerintah Spanyol yang menolak dana talangan sehingga menekan mata uang berisiko dan akhirnya berdampak pada terbatasnya apresiasi rupiah.”
Di luar dugaan, Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy, kemarin, menyatakan bahwa negaranya belum membutuhkan dana talangan Uni Eropa.
Pernyataan itu didasarkan kepada estimasi bahwa dana penyehatan perbankan Spanyol hanya sekitar 59,3 miliar euro, atau di bawah ekspektasi semula sebesar 100 miliar euro.
Investor menilai pemerintah Spanyol plin-plan karena "Negeri Matador" itu justru membutuhkan dana besar untuk membayar utang yang jatuh tempo Oktober ini. “Mereka khawatir Spanyol mengalami gagal bayar sehingga bisa berdampak pada turunnya peringkat utang di Eropa,” ujar Klara.
Investor berharap ada sentimen positif yang muncul dari hasil pertemuan bank sentral AS dan bank sentral Eropa yang akan dilaksanakan pada Kamis waktu setempat. Di tengah ketidakpastian tersebut, investor pun kembali beralih ke mata uang safe haven dolar AS.
Hingga pukul 16.45 WIB, mata uang bersama euro ditransaksikan di kisaran US$ 1,2930, poundsterling US$ 1,6123, dan yen 78,25 per dolar AS.
Dari Asia, dolar Singapura ditransaksikan di level 1,2309 per dolar AS, dolar Hong Kong 7,7552 per dolar AS, won 1.115,25 per dolar AS. Yuan ditransaksikan di 6,3281 per dolar AS, ringgit 3,0595 per dolar AS, dan baht 30,66 per dolar AS.
M. AZHAR | PDAT