TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat ekonomi, Aviliani, menyatakan optimistis target swasembada gula bisa tercapai di 2014 dengan beberapa syarat.
"Sekarang Kementerian Badan Usaha Milik Negara sudah mendapat pinjaman dari banyak bank untuk menjaminkan perusahaan gulanya dalam meningkatkan produksi," ujarnya Rabu, 18 Juli 2012.
Menurut dia, harus ada jaminan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara mengenai ketepatan waktu, agar tidak perlu mengimpor gula. Ketepatan waktu dapat ditentukan berdasarkan data.
Namun permasalahan muncul ketika adanya data produksi yang tidak disampaikan secara transparan.
"Makanya sering kali terjadi perbedaan data produksi antara Kementerian Pertanian dengan Kementerian Perdagangan," ungkapnya.
Selain itu juga harus ada lembaga yang bisa menstabilkan harga gula.
"Saya harap Badan Urusan Logistik (Bulog) juga bisa membantu mengurus soal harga gula," katanya.
Ia mengatakan akibat permainan para spekulator berakibat sangat menjatuhkan harga gula.
Aviliani menyambut baik rencana Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, yang ingin mengurangi jumlah impor gula menjadi 500 ribu ton.
"Bisa saja asalkan harga gula tetap stabil," tambahnya.
Pekan lalu, Dahlan mengaku malu dengan praktik gula impor yang mencapai 2,4 juta ton di 2011. Ia pun berencana menekan jumlah impor untuk mendukung swasembada gula yang ditargetkan pada 2014.
SATWIKA MOVEMENTI