TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia dan Uni Eropa menjajaki kerja sama hubungan dagang dan investasi. Saat ini kedua pihak tengah merundingkan butir-butir Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/ CEPA).
Menurut Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat, Airlangga Hartarto, CEPA akan memfasilitasi perdagangan dan investasi serta meningkatkan kapasitas pembangunan perusahaan di kedua negara. Kesepakatan ini bersifat komprehensif, tidak seperti Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) yang tak memperhatikan kepentingan industri dalam negeri. "Ini yang membedakan CEPA dengan FTA,” kata dia usai bertemu dengan delegasi Uni Eropa di Graha CIMB Niaga, Senin 27 Februari 2012.
Airlangga menilai kerja sama dengan Uni Eropa jauh lebih menguntungkan dibanding dengan Cina. Pasalnya sosialisasi ASEAN-China Free Trade Agreement atau ACFTA sangat rendah. "Tiba-tiba dilaksanakan. Kalau CEPA didahului sosialisasi, baru negosiasi," ujarnya.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi, mengatakan sosialisasi rencana kerja sama perdagangan ini akan dilakukan 6 bulan dari sekarang. Negosiasi akan dilakukan dalam 3 tahun. Menurut dia, beberapa hal yang menjadi perhatian kedua negara yakni standar produk, komoditas unggulan masing-masing negara, serta masalah lingkungan seperti pembalakan hutan secara liar dan limbah.
Sepanjang 2011 nilai perdagangan kedua negara mencapai US$ 32 miliar. Indonesia mengalami surplus perdagangan sebesar US$ 8 miliar. Sedangkan investasi baru dari Eropa mencapai US$ 2,2 miliar. "Uni Eropa menjadi investor asing terbesar kedua di Indonesia, tapi bagi Eropa investasi di Indonesia hanya 2 persen dari modal mereka di Asia,” kata Sofjan.
Sementara itu Direktur Operasional External Action Service Uni Eropa, David O'Sullivan, mengatakan ada tiga kontribusi Eropa-Indonesia, yakni peningkatan investasi, penciptaan kondisi untuk meningkatkan perdagangan, serta peningkatan kapasitas. “Bagi Eropa, Indonesia sangat penting karena memiliki potensi besar dan ekonomi yang aktif," ujarnya.
ROSALINA