TEMPO Interaktif, Canberra - Asosiasi Pengusaha Daging Sapi Australia mengatakan peternak yang menderita akibat dampak penghentian sementara ekspor sapi hidup ke Indonesia sedang mempertimbangkan untuk mengajukan gugatan bersama terhadap pemerintah akibat kerugian tersebut.
Direktur Asosiasi Pengusaha Daging Australia yang juga pengusaha daging sapi, John Carter, mengatakan peternak tak dapat menunggu enam bulan sampai ditemukan solusinya. Perusahaan pengekspor Daging dan Ternak Australia yang tak becus telah merugikan peternak sapi hingga jutaan dolar.
Efek penangguhan ekspor sapi hidup ke Indonesia tampaknya bakal semakin buruk bagi peternak di Benua Kanguru itu. Pemerintah Australia akan memaksa Industri Daging dan Ternak Australia menyediakan dana darurat untuk memberi makan ternak yang telantar.
Senin pekan lalu, Australia menangguhkan ekspor ternak hidupnya ke Indonesia selama enam bulan hingga negeri tersebut mendapatkan jaminan bahwa kekejaman terhadap hewan di sejumlah rumah potong hewan di Indonesia dapat dibenahi.
Hal itu dikatakan Menteri Pertanian Australia Joe Ludwig kepada Radio Australia, Senin, 13 Juni 2011. Ludwig pun telah mengangkat bekas Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer, untuk memimpin Komite Peninjauan Kembali Ekspor Ternak Hidup.
Menteri Ludwig mengatakan ia dapat memahami kalau Industri Daging dan Ternak Australia enggan mengeluarkan dana darurat itu untuk mendukung kelangsungan industri tersebut.
Ternak hidup merupakan bisnis besar di sana. Australia mengekspor sekitar 500 ribu sapi per tahun ke Indonesia senilai Aus$ 320 juta (Rp 2,94 triliun). Nilai tersebut sekitar 43 persen dari total Aus$ 730 juta perdagangan hewan hidup Australia ke seluruh dunia.
Selain ke Indonesia, Australia mengirimkan sapi-sapi hidup ke sejumlah negara, antara lain Malaysia, Filipina, Yordania, Jepang, dan Brunei. Adapun domba dikirimkan ke kawasan Timur Tengah, seperti Kuwait, Yordania, Bahrain, Oman, Uni Emirat Arab, Qatar, dan Israel.
Akhir pekan lalu, fraksi oposisi Australia juga menolak kebijakan penangguhan ekspor sapi hidup ke Indonesia. Pemimpin fraksi oposisi, Tony Abbott, mengatakan ia menentang keputusan pemerintah Julia Gillard yang menangguhkan ekspor tersebut.
Menurut Tony Abbott, Australia seharusnya hanya menghentikan ekspor sapi ke sejumlah rumah potong hewan yang tak memperlakukan ternak secara manusiawi. Ia mengatakan bahwa Gillard menangani isu tersebut dengan cara yang sangat ceroboh.
BOBBY CHANDRA