TEMPO Interaktif, Jakarta - Bijih nikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) yang disandera lanun somalia bersama 20 awak Kapal MV Sinar Kudus belum diketahui keberadaannya. Padahal lanun somalia dikabarkan oleh media asing telah menerima tebusan sebesar US$ 4,5 juta.
Sekretaris Perusahaan Antam Bimo Budi Satrio mengatakan belum mengetahui keberadaan bijih nikel tersebut. "Saya belum dapat kabar pembebasan," katanya saat dihubungi Tempo Ahad, 1 Mei 2011.
Bijih nikel milik Antam diangkut Sinar Kudus milik PT Samudera Indonesia Tbk dari Pomalaa Sulawesi Tenggara menuju Rotterdam Belanda. Bimo tidak menjamin bijih nikel akan dilanjutkan pengirimannya. "Kami lihat dulu keadaan kapal dan awak kapal," ujarnya. Antam, lanjut dia, akn membantu biaya tebusan yang dikeluarkan Samudera Indonesia. "Itu sudah masuk asuransi," ujarnya.
AKBAR TRI KURNIAWAN