Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Radjasa pun menegaskan, ketahanan pangan merupakan persoalan hidup atau mati, selain ketahanan energi. "Jadi tidak bisa setengah-setengah menggarap pertanian dalam arti luas, baik agri bisnis maupun agri industrinya," kata Hatta di Jakarta Convention Center, Jumat (4/3).
Apalagi Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan penyediaan produk pangan lantaran cuaca ekstrem. Produksi padi pada 2010 dinilai kalah dibandingkan 2008-2009. Jika pada tahun sebelumnya pertumbuhannya di atas 5 persen, pada 2010 hanya sekitar 2 persen.
Tahun ini, menurut Hatta, Kementerian Pertanian harus mampu meningkatkan produksi di atas 5 persen. Upaya untuk mencapai itu harus dengan membangun sistem ketahanan pangan dari level terendah, seperti keluarga. Lalu ke level kelurahan dan seterusnya hingga mencapai ketahanan nasional.
Kendala pertanian lainnya, kata Hatta, kian menyempitnya lahan pertanian di Pulau Jawa. Lantaran terjadi perubahan penggunaan lahan yang cukup tinggi dari lahan pertanian menjadi lahan untuk permukiman dan industri.
Menurut Hatta, solusinya lewat pengembangan berbagai teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan. "Tapi kalau lahannya kurang dari 2.000 meter, kesejahteraan petani tak mungkin tercapai," kata Hatta. Pemerintah pun tengah menyiapkan dua juta hektare lahan baru berbasis wilayah dan petani, serta dana subsidi pemerintah.
PITO AGUSTIN RUDIANA