Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Petani Jamur Kewalahan Layani Permintaan  

image-gnews
Petani jamur. Tempo/Andry Prasetyo
Petani jamur. Tempo/Andry Prasetyo
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Permintaan jarum tiram di wilayah Semarang, Jawa Tengah,  dan sekitarnya semakin meningkat. Bahkan, para petani jamur tiram sering kewalahan melayani permintaan konsumen. Salah satu pusat budidaya jamur tiram adalah di Desa Sendang, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Salah satu petani jamur, Tri Ediono mengaku tiap hari dirinya hanya bisa memanen jamur sekitar lima kilogram. "Padahal, permintaan pasar sangat banyak," kata Tri Edi, Rabu (5/1/). Harga jamur tiram Rp 7 hingga 11 ribu per kilogram. Jamur tersebut biasanya diambil pedagang untuk disetor ke Kota Semarang.

Di Semarang, jamur didistribusikan ke restoran, warung makan, pusat perbelanjaan, pasar tradisional dan lain-lain. Kusri, petani lain menyatakan, permintaan jamur tak hanya di Semarang tapi juga datang dari Bandung. Kusri mengaku berulangkali menerima permintaan dari Bandung sebanyak 5 hingga 10 ton jamur tiram. Namun, karena pasokan jamurnya tidak ada maka tidak dilayani.

Saat ini Desa Sendang menjadi pusat budidaya jamur. Sekitar 400 orang di desa itu membentuk organisasi bernama Wijaya Kusuma. Meski permintaan meningkat, petani di desa ini kesulitan memasarkan produk mereka karena keterbatasan sarana. “Petani belum mempunyai alat modern,” kata Kusri saat berdialog dengan  anggota Dewan Perwakilan Daerah asal Jawa Tengah, Poppy Dharsono, Rabo (5/1) siang tadi.

Kusri mencontohkan, warga belum memiliki alat untuk mengukur kandungan air sehingga produksi jamur tidak bisa cepat. Selain alat pengukur kadar air, petani  membutuhkan alat vakum.

Saat ini, petani masih menggunakan alat tradisional untuk budidaya jamur. Bahan dasar untuk budidaya jamur tiram adalah serbuk kayu hasil gergaji, kapur, tepung topioka, susu kering, katul, dan gypsen. Beberapa bahan dasar tersebut dicampur aduk lalu dimasak selama 10 jam.

Hasil masakan lalu dibungkus dengan log, yang terbuat dari potongan bambu. Log tersebut dimasak lagi antara 10 hingga 12 jam. Setelah itu, log dimasukan dalam ruangan lembab. "Tidak boleh kena sinar matahari maupun lampu," kata Tri Ediono.

Log tersebut akan mengeluarkan jamur jerami (tiram) dengan membutuhkan waktu hingga 40 hari. Setelah itu, petani bisa memanennya. Panen jarum jerami tidak hanya sekali tapi bisa setiap hari. Sebab, jika jamur diambil maka akan tumbuh lagi. "Sekali budidaya bisa panen hingga enam bulan," kata Tri Ediono.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jamur jerami bisa dimasak berbagai jenis macam makanan, mulai dari krispy, botok, sate, garang asem, tahu jamur dan lain-lain.

Menjawab keluhan petani, Poppy Dharsono berjanji akan mengkomunikasikan dengan Kementerian Perdagangan dan Perindustrian. "Nanti pemerintah yang akan memberikan bantuan alat," ujar Poppy.

ROFIUDDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

1 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.


Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

5 hari lalu

Mykola Solsky. wikipedia.org
Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

7 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

10 hari lalu

Seorang pekerja mengangkut pupuk urea bersubsidi dari Gudang Lini III Pupuk Kujang di Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)
Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.


Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

10 hari lalu

Seorang pembeli memilih buah Manggis yang dijajakan masyarakat di jalan nasional menuju Banda Aceh, di kawasan Meureudu, Kec. Simpang Tiga, Kab. Pidie, Aceh. Selasa (10/7). ANTARA/Rahmad
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.


Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

21 hari lalu

Warga melihat kondisi bangunan yang terseret banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu, 6 April 2024. Data Nagari Bukik Batabuah menyebutkan  banjir lahar dingin  yang terjadi pada Jumat (5/4) itu menerjang 17 unit mobil dan sejumlah motor dan 40 rumah, tiga di antaranya rusak berat, serta areal pesawahan dan memutus sementara jalan alternatif mudik Pekanbaru - Padang.   ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.


Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

32 hari lalu

Pemandangan sawah teras siring di Jatipurno Wonogiri. Maps.Google/Novi Ardianto
Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.


Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

35 hari lalu

Presiden RI Jokowi (tengah mimbar) didampingi Menteri Pertanian, Bupati Sigi dan Gubernur Sulawesi Tengah meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi Bendung D.I Gumbasa dengan membunyikan sirene secara bersama-sama. (ANTARA/Moh Salam)
Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.


Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

35 hari lalu

Petani memanen padi di Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis 7 Maret 2024. Sekitar 20 hektare lahan pertanian di kawasan itu terdampak banjir akibat tanggul waduk jebol. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.


Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

44 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur