Wakil Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk Catherine Hadiman menuturkan, paparan publik obligasi jilid II ini ditawarkan hingga Rp 500 miliar. Obligasi bertenor 10 tahun ini diterbitkan tanpa warkat, dan ditawarkan dengan nilai 100 persen dari nilai nominal.
Selain itu, kata Catherine, obligasi subordinasi II ini ditawarkan dengan tingkat bunga tetap dan ditawarkan setiap triwulan. Yakni di kisaran 10,5-11 persen. "Sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi," katanya dalam rilis hari ini.
Selain itu, kata Catherine, obligasi subordinasi ini tidak dijamin dengan suatu agunan khusus oleh Bank CIMB Niaga dan pihak ketiga lainnya. Termasuk tidak dijamin oleh pemerintah. Dan pihak ketiga lainnya. Serta tidak dimasukkan dalam program bank yang dilaksanakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) atau lembaga penjamin lainnya.
Catherine juga menambahkan, obligasi subordinasi ini diterbitkan untuk meningkatkan rasio modal perseroan. Yakni sekitar 50 basis poin. Meski rasio modal bank saat ini masih di atas kisaran yang dipatok Bank Indonesia yakni 12,55 persen. "Akan tetapi, sejalan dengan dengan rencana bisnis jangka panjang CIMB Niaga yang akan terus meningkatkan ekspansi kredit, maka diperlukan tambahan permodalan," katanya.
Catherine menambahkan, penjamin pelaksana emisi obligasi adalah PT CIMB Securities Indonesia. Sedangkan bertindak sebagai wali amanat adalah PT bank Permata Tbk. Selanjutnya pihaknya merencanakan masa penawaran sejak 16-20 Desember, penjatahan pada 21 Desember, dan pencatatan obligasi di Bursa Efek Indonesia pada 27 Desember.
FEBRIANA FIRDAUS