TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus atau Stafsus Menteri BUMN Erick Thohir, Arya Sinulingga, menanggapi kreditur obligasi alias surat utang PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang belum menyetujui skema restrukturisasi. Padahal, perseroan menargetkan proses restrukturisasi rampung akhir tahun ini.
Arya mengatakan, pihaknya tidak akan membedakan antara kreditur perbankan dan non-perbankan. "Nanti kalau diperlakukan beda antara perbankan sama non-perbankan, ya marah perbankannya. Enggak mau lah dia," ujar dia saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat pada Senin malam, 18 Desember 2023.
Sebagai informasi, kreditur obligasi Waskita Karya lewat Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) tak kunjung setuju dengan skema restrukturisasi yang ditawarkan perseroan. Adapun RUPO telah dilakukan beberapa kali.
Rapat terakhir yang dilaporkan perseroan dan diunggah di laman Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia adalah:
- RUPO Obligasi Berkelanjutan IV Waskita Karya Tahap I Tahun 2020 pada 23 November 2023;
- RUPO Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap II Tahun 2018 pada 23 November 2023;
- RUPO Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap III Tahun 2018 pada 22 November 2023; dan
- RUPO Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap IV Tahun 2019 pada 22 November 2023.
Keempat RUPO tersebut memiliki kesamaan, yakni tidak ada keputusan yang diambil. Hal ini lantaran rapat tersebut tidak memenuhi ketentuan minimal kuorum 75 persen.
Sebagai contoh, RUPO Obligasi Berkelanjutan IV Waskita Karya Tahap I Tahun 2020 pada 23 November lalu. Obligasi tersebut bernilai pokok Rp 109 miliar dan 84 persennya belum dilunasi oleh Waskita Karya.
Pada RUPO tersebut, pemegang obligasi yang menyetujui pilihan pertama yang ditawarkan perseroan ada 61 miliar suara atau 55,97 persen. Sebanyak 18 miliar suara atau 16,51 persen memilih pilihan kedua yang ditawarkan perseroan.
Sementara 30 miliar suara atau 27,52 persen tidak setuju dengan usulan Waskita Karya. Oleh sebab itu, rapat tidak mengambil keputusan apa pun.
Dilansir dari Koran Tempo Edisi 27 November 22023, sumber Tempo menyebutkan ada tiga usulan persetujuan restrukturisasi yang disampaikan perseroan kepada pemegang obligasi. Pertama, menyetujui usulan restrukturisasi perpanjangan jatuh tempo selama 10 tahun dan suku bunga 3,5 persen, dengan skema pembayaran pokok dibayarkan bertahap serta pembayaran bunga tunai dan ditangguhkan.
Pilihan kedua, memberikan kelonggaran waktu atas perbaikan dan kondisi kelalaian tidak dipenuhinya kewajiban pembayaran paling lambat sampai 5 Januari 2024. Pilihan ketiga, pemegang obligasi tidak menyetujui usulan Waskita Karya.
Di sisi lain, Kementerian BUMN selaku pemegang saham seri A Dwiwarna dan para pemegang saham perseroan telah menyetujui usulan restrukturisasi perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa atau RUPSLB 2023 di Gedung Waskita Heritage, Jakarta pada Jumat, 8 Desember 2023.
“Hal ini sejalan dengan persetujuan dari seluruh perbankan Himbara dan sebagian perbankan swasta terkait skema restrukturisasi Waskita yang telah mencapai 90 persen dari nominal outstanding utang," kata SVP Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, dalam keterangan resminya yang dikutip pada Ahad, 10 Desember 2023.
Dia melanjutkan, skema restrukturisasi tersebut akan diajukan kepada para kreditur dalam rangka rencana penyehatan keuangan. Menurut Ermy, ini menjadi langkah strategis untuk memperbaiki kondisi internal dan kinerja Waskita Karya.
Ermy mengatakan, pihaknya fokus menjalankan langkah-langkah strategis program transformasi bisnis melalui delapan stream penyehatan keuangan, yaitu restrukturisasi keuangan, penyertaan modal negara (PMN) dari pemerintah dan partisipasi publik melalui right issue, fasilitas kredit dengan penjaminan pemerintah, strategic pertnership ruas tol, restrukturisasi anak perusahaan, transformasi bisnis, penyelesaian ruas Tol Sumatera, serta perbaikan tata kelola dan manajemen risiko.
Selain itu, kata dia, pemerintah juga terus mendukung upaya penyehatan keuangan Waskita melalui PMN dan dukungan konstruksi untuk penyelesaian pekerjaan ruas tol Bogor-Ciawi-Sukabumi, Kayu Agung-Kapal Betung, dan Bekasi-Cawang-Kampung Melayu.
"Perseroan menargetkan untuk menyelesaikan proses restrukturisasi pada akhir tahun 2023," tutur Ermy.
AMELIA RAHIMA SARI | GHOIDA RAHMAH
Pilihan Editor: Erick Thohir Setujui Skema Restrukturisasi Waskita Karya dan Tunjuk Hanugroho jadi Dirut Baru
