TEMPO Interaktif, Jakarta -Konsumsi ayam broiler dalam negeri ditargetkan naik menjadi 7 kilogram per tahun selama kurun waktu lima tahun mendatang. Saat ini konsumsi ayam hanya 4,8 kilogram per kapita per tahun.
Ketua Umum Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU), Krissantono mengatakan selain ayam, konsumsi telur juga ditargetkan naik menjadi 8 kilogram dari sebelumnya 5 kilogram per tahun per kapita. "Ini menjadi peluang bagi kita. Penduduk Indonesia besar, sementara pendapatan diperkirakan terus meningkat dan akan dorong meningkatkan konsumsi," katanyadi Jakarta.
Agar target tercapai, pengusaha melakukan kampanye gizi. Salah satunya menyadarkan masyarakat bahwa makan ayam broiler itu tidak berbahaya. "Pemahaman masyarakat adalah bahwa ayam broiler tidak sehat karena disuntik hormon. Padahal itu tidak benar," ujarnya. Krissantono lalu menjelaskan bahwa ayam broiler dengan kualitas baik karena peningkatan kualitas pakan, bukan disuntik hormon.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Prabowo Respaty menyatakan pemerintah mendukung dan mendorong peningkatan konsumsi ayam dan telur. "Saya akan bekerjasama dengan Kementerian Pemuda dan Olah Raga dan Kementerian Pendidikan Nasional untuk meningkatkan konsumsi daging dan telur," katanya.
EKA UTAMI APRILIA