TEMPO Interaktif, Jakarta -Anggota Komisi Keuangan dan Perbankan DPR Andi Rahmat menyatakan, pemerintah diperhitungkan punya sisa anggaran lebih (SAL) dari APBN sebesar Rp 20-25 triliun pada akhir tahun ini.
Andi tidak mengungkap variabel dan pos mana saja sebagai penyumbang terbanyak dari SAL itu . Namun perhitungan ini sudah menjadi estimasi resmi pemerintah. "Itu sudah dari keseluruhan belanja, berdasar estimasi pemerintah resmi," kata Andi saat ditemui sejumlah wartawan di gedung DPR siang ini.
Pihaknya berharap, ke depan pemerintah dan pihaknya bekerjasama untuk bisa memperbaiki rasio utang, menumbuhkan ekonomi, dan menekan defisit. "Kami akan berusaha keras, pertumbuhan ekonomi bisa membaik, menekan defisit jua," katanya.
Ia juga menjelaskan, secara de facto Indonesia mengalami surplus. Selain itu, soal penguatan rupiah pada APBN, ia mengakui, itu berefek pada penghematan biaya. Namun, belum ada hitung-hitungan resmi dari Dewan soal itu.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato kenegaraannya di Gedung DPR tadi pagi menyatakan, APBN telah menembus angka Rp 1.000 triliun lebih. Sedangkan, rasio utang atas PDB turun secara signifikan. "Kini mencapai 27,8 persen, salah satu yang terendah dalam sejarah Indonesia," kata presiden.
FEBRIANA FIRDAUS