Menurut Glen, Bukopin menyambut baik niat Jamsostek menjadi pemegang saham perseroan. Sebab, bank itu memang sedang mencari investor untuk memenuhi kebutuhan tambahan modal. "Kami welcome, apalagi sudah Menteri yang meminta," kata dia.
Rencana penambahan modal dengan right issue ini masih dalam tahap pembicaraan informal dengan pihak Jamsostek. Masalah teknis right issue masih belum masuk dalam pembahasan. Namun, pembicaraan itu mulai memasuki tahapan serius. "Nembaknya mulai serius," tutur Glen.
Bukopin memerlukan tambahan modal untuk mengembangkan bisnis dan meningkatkan rasio kecukupan modal (CAR). Namun, Glen enggan menyebutkan besaran kebutuhan modal itu. Pada 2010 Bukopin ditargetkan tumbuh sebesar 15 hingga 20 persen. Tapi pertumbuhan tersebut bakal menggerus CAR yang per Maret 2010 masih 14 persen.
"CAR kami tadinya sudah 17 persen, tapi turun karena tergerus ekspansi," ujar Direktur Keuangan Bank Bukopin Tri Joko Prihanto. Tambahan modal diharap dapat meningkatkan CAR Bank Bukopin menjadi 16 persen. Bukopin juga masih membuka kemungkinan untuk aksi korporasi lain.
FAMEGA SYAVIRA