Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bank Sentral: Inflasi Tahun Ini Akan Turun Jadi 2,9 Persen

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Penjabat Sementara Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan inflasi pada akhir tahun ini diperkirakan turun menjadi 2,9 persen. Sebelumnya bank sentral memprediksi inflasi 2009 sebesar 3 persen atau paling tinggi 3,5 persen.

Bank Indonesia akan bereaksi dan mengantisipasi perkembangan yang berjalan dan prediksi. Inflasi akhir November year-on-year tercatat 2,4 persen dan tren penurunan inflasi akan terus berlanjut. "Berpotensi 2,9 persen tapi kelihatannya tak akan melampaui 3,5 persen," kata Darmin di Investor Summit and Capital Market Expo 2009, Jakarta, Rabu (2/12).

Selasa lalu, Badan Pusat Statistik mengumumkan inflasi November minus 0,03 persen. Deflasi terjadi karena penurunan harga yang dipimpin oleh bahan makanan 0,82 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,08 persen.

Laju inflasi Januari hingga November 2009 sebesar 2,45 persen, sementara laju inflasi tahunan sepanjang November sebesar 2,41 persen. Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga selama November antara lain cabe merah, ikan segar, dan telur ayam ras.

Menurut Darmin, perekonomian tahun depan akan semakin membaik. Selain potensi kenaikan harga minyak mentah, komoditas non minyak dan gas yang tak naik tahun ini akan mengalami kenaikan pada tahun depan.

Bank Indonesia berharap harga yang diatur pemerintah tak berubah agar tak mengubah prediksi inflasi. "Kami prediksi inflasi lima persen plus minus satu persen," kata dia. Dengan tingkat inflasi di kisaran 5-5,5 persen, Darmin berpendapat, suku bunga acuan BI idealnya sebesar 6 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kamis (3/12), Dewan Gubernur Bank Indonesia akan menggelar rapat untuk memutuskan besaran suku bunga acuan yang saat ini 6,5 persen. Mengenai suku bunga acuan yang bertahan di level itu, bank sentral tak hanya memperhitungkan kondisi saat ini namun juga mengantisipasi kondisi ekonomi masa depan. Bila hanya menjawab masalah saat ini, menurut Darmin, suku bunga acuan bisa berubah tiap bulan.

Meski menolak memberikan sinyal, Darmin mengatakan jika bank sentral menahan suku bunga acuannya di level 6,5 persen hal itu merupakan suatu kebijakan antisipasi pada tahun depan. "Tidak diturunkan lebih jauh karena tak ingin Januari 2010 harus dinaikkan lagi," ucapnya.

Tahun ini Bank Indonesia akan menjaga penguatan rupiah di kisaran aman Rp 9.500 tiap dolar Amerika Serikat. Menurut dia, penguatan atau pelemahan rupiah yang terlalu besar akan merugikan eksportir dan importir.

RIEKA RAHADIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

11 jam lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.


Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

16 jam lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. IHSG ambruk di tengah banyaknya sentimen negatif dari global saat Indonesia sedang libur Panjang dalam rangka Hari Raya Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 H, mulai dari memanasnya situasi di Timur Tengah, hingga inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali memanas. TEMPO/Tony Hartawan
Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.


Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Seorang pengrajin membuat tenun dalam rangkaian acara Festival Rimpu Mantika di Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 27 April 2024 (TEMPO/Akhyar M. Nur)
Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.


Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.


Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.


BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI dan Alipay. foto/bri.co.id dan global.alipay.com
BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.


BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar
BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.


BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

2 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.


Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersiap memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur tambahan di kantor pusat BI, Jakarta, 30 Mei 2018. Bank Indonesia memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-days repo rate 25 basis poin menjadi 4,75 persen untuk mengantisipasi risiko eksternal terutama kenaikan suku bunga acuan kedua The Fed pada 13 Juni mendatang. TEMPO/Tony Hartawan
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.


Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Ilustrasi Kredit Perbankan. shutterstock.com
Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.