Basuki mengatakan Pertamina siap menjadi operator blok tersebut karena sudah memiliki sumber daya manusia, keuangan, dan teknologi pengembangan blok minyak. Pertamina juga berpengalaman di lapangan Sukowati, Jawa Tengah, bahkan mampu meningkatkan produksi di lapangan itu.
Sebelumnya ExxonMobil, operator Blok Cepu, mengatakan target produksi 165 ribu barel yang seharusnya terpenuhi pada Maret 2010 mundur menjadi 2013. Keterlambatan disebabkan proses tender kontraktor yang mengerjakan proyek itu tertahan di Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.
Basuki menambahkan tiga hari lalu Pertamina telah menyurati BP Migas yang isinya meminta perubahan joint operating agreement dan keinginan untuk menjadi operator Blok Cepu. Namun hingga sekarang belum ada balasan dari surat tersebut. Sebelumnya BP Migas meminta JOA Blok Cepu diubah karena posisi Pertamina sangat lemah.
Blok Cepu dikuasai oleh Mobil Cepu Limited, anak usaha ExxonMobil, dengan kepemilikan saham 45 persen. Pertamina memiliki saham 45 persen, dan sisanya dimiliki oleh badan usaha daerah. Namun Exxon yang kemudian ditunjuk sebagai operator di blok itu.
DESY PAKPAHAN