Analis Ekonomi Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, mengungkapkan beberapa data ekonomi Cina menunjukkan pemulihan yang menguat. Pemulihan ekonomi Cina
dianggap semakin menguat seiring dengan meningkatnya indeks produksi, jumlah kredit yang disalurkan, dan penjualan ritel yang melebihi ekspektasi.
Output produksi di Cina naik 12,3 persen (year on year) pada Agustus, tertinggi sejak Agustus 2008. Penjualan ritel juga meningkat 15,4 persen (year to date) dan jumlah uang yang beredar (M2) naik 28,53 persen. “Jumlah uang yang beredar itu mengindikasikan ekspansi moneter,” katanya.
Kredit yang disalurkan mencapai US$ 1,1 triliun pada semester pertama tahun ini diperkirakan sebagai faktor yang mendorong pertumbuhan. Sedangkan kinerja ekspor masih terus turun dalam 10 bulan terakhir.
Menurut dia, perbaikan data di Cina itu membuat investor global optimis dengan pemulihan ekonomi di Cina, sehingga nilai tukar yuan menguat terhadap dolar AS.
Apalagi, Lana melanjutkan, Perdana Menteri Wen Jiabao sudah menyatakan belum akan mengubah arah kebijakannya karena pemulihan ekonomi tersebut amsih dianggap belum stabil.
GRACE S GANDHI