TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah masih menargetkan Indonesia bergabung sebagai anggota Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) dalam waktu tiga tahun.
Dalam upaya mempercepat proses masuk kelompok tersebut, jajaran Kementerian/Lembaga yang tergabung dalam Tim Nasional OECD meluncurkan Portal Aksesi OECD pada Kamis, 3 Oktober 2024.
“OECD prosesnya diharapkan paling cepat dalam tiga tahun,” kata Airlangga saat ditemui usai Rapat Koordinasi Tim Nasional OECD dan peluncuran Portal Aksesi OECD di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat.
Tim Nasional OECD yang terdiri dari 64 Kementerian / Lembaga pun meluncurkan sebuah portal untuk memulai proses aksesi. Nantinya, tim tersebut juga akan mempersiapkan memorandum awal dengan OECD. “Diharapkan initial memorandum ini bisa diselesaikan di bulan Desember tahun 2024,” kata Airlangga.
Portal tersebut akan dapat diakses di platform INA Digital, penyelenggara keterpaduan ekosistem layanan digital pemerintah Indonesia yang merupakan bagian dari Peruri. Airlangga, yang berperan sebagai ketua pelaksana Tim Nasional OECD, menjelaskan bahwa peluncuran portal merupakan upaya untuk mempercepat proses kerja aksesi OECD.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Azwar Anas menjelaskan bahwa OECD mendorong upaya dan komitmen Indonesia agar indikator-indikator Indonesia selaras dengan berbagai negara maju. Menurut penjelasannya, hal tersebut perlu dipenuhi sebelum Indonesia bergabung dalam klub negara-negara berpenghasilan tinggi itu.
“Dan ternyata untuk memenuhi ini tidak mudah,” ujar Anas. “Kalau kita asal isi, begitu disurvei, agak repot kita. Maka ini bukan hanya mengisi, tapi menutut komitmen dari pemerintah Indonesia supaya selaras dengan nilai-nilai negara-negara maju yang sekarang sudah diperjuangkan oleh mereka.”
Sebelumnya, Airlangga telah menyampaikan bahwa target Indonesia masuk OECD adalah dalam tiga tahun. Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengharapkan Indonesia dapat segera diterima sebagai anggota OECD, karena menurutnya keanggotaan akan memberi manfaat bagi masyarakat Indonesia.
“Karena ini organisasi untuk negara maju dan kita harapkan dengan kita masuk ke sana, akan mudah mengakses ke investasi, mudah mengakses ke lembaga internasional yang bermanfaat bagi masyarakat kita,” kata Jokowi dalam keterangan pers usai meninjau Rumah Sakit Konawe di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Selasa, 14 Mei 2024.
Daniel A. Fajri berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Airlangga Hartarto Sebut Kebijakan KEK akan Menjadi Fondasi Ekonomi Indonesia ke Depan