Ada pula pengurangan penyertaan modal Injourney pada PT Angkasa Pura Indonesia atau APIndo (lama) yang akan diubah namanya menjadi PT Angkasa Pura Nusantara atau APN sebanyak 26.086.807 lembar saham, melalui mekanisme penarikan kembali seluruh kepemilikan saham APN pada PT Angkasa Pura Indonesia.
“Dengan nilai wajar sesuai penilaian dari Penilai Independen, dan menyetujui perubahan Anggaran Dasar terkait dengan pengurangan tersebut,” kata Erick Thohir.
Erick Thohir menambahkan penyertaan modal Injourney sebesar Rp 41 juta pada APN yang akan ditransformasikan menjadi perusahaan yang bergerak dalam bidang pariwisata dan pelestarian cagar budaya.
Selaku pemegang saham seri A Dwiwarna PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC), Erick Thohir juga sepakat dengan penambahan penyertaan modal TWC sebesar Rp 4,9 miliar pada APN.
“Menyetujui tindakan Direksi PT Angkasa Pura Indonesia melakukan penambahan penyetoran modal PT Angkasa Pura Indonesia ke IAS, yang dilakukan secara non-tunai melalui pengalihan 169.930 lembar saham,” kata Erick Thohir.
Erick Thohir juga menyetujui tindakan Direksi PT Angkasa Pura Indonesia yang menambahkan penyetoran modal PT Angkasa Pura Indonesia ke IAS, yang dilakukan secara non-tunai melalui pengalihan 603.614 lembar saham PT Angkasa Pura Hotel yang dimiliki oleh PT Angkasa Pura Indonesia kepada IAS.
“Kami menyetujui perubahan struktur permodalan Injourney di IAS yang diakibatkan pengurangan persentase kepemilikan saham (dilusi) Injourney pada IAS, karena tak turut serta mengambil bagian dalam tambahan penyertaan modal melalui penerbitan saham baru. Menyetujui IAS menerima penggabungan APL,” kata Erick Thohir.
Pilihan Editor: BEI Sebut Market Cap Pasar Modal Indonesia Terbesar se-ASEAN, Angkanya Tembus Rp 12,7 Triliun