TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong, menyatakan mundur dari jabatannya hari ini, Rabu, 14 Agustus 2024. Dia menuturkan akan terus menjalankan tugas komunikasi publik di luar pemerintahan.
Menurut Usman, dia dilantik sebagai Dirjen IKP pada 10 Agustus 2021. Hari ini, kata dia, tepat 3 tahun 4 hari dirinya melaksanakan tugas komunikasi publik. Menurut dia, waktu tiga tahun terlalu singkat untuk pengabdian pada Indonesia. Karena pengabdian kepada bangsa dan negara, rakyat, itu seumur hidup.
"Tetapi mencintai Indonesia bisa dari mana saja," kata Usman, dalam keterangan pers di gedung lantai I Kementerian Komunikasi dan Informatika, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu, 14 Agustus 2024.
Dalam pernyataan itu, Usman mengatakan bahwa ia diangkat berdasarkan keputusan presiden. Dia menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang memberikan kesempatan dirinya menjabat Dirjen IKP Kominfo.
Usman memegang jabatan Dirjen IKP sejak 2021. Dia dilantik Menteri Kominfo Johnny G. Plate, di Media Center Kominfo pada Selasa, 10 Agustus 2021. Penunjukkan Usman itu termuat dalam Surat Keputusan Presiden Nomor 108/TPA/2021.
Belakangan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK menangkap Johnny karena terjerat kasus korupsi base transceiver station (BTS). Usman terus berlanjut menjalankan jabatannya. Lalu pemerintah menunjuk Budi Arie menggantikan posisi Johnny G. Plate. Sebelum Kabinet Indonesia Maju berakhir 20 Oktober 2024, Usman, memutuskan mundur.
Dalam mengumumkan mundur itu, Usman juga menyampaikan terima kasih kepada Johnny G. Plate, Mahfud Md. yang pernah menjadi pelaksana tugas Menteri Kominfo, Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria, Menteri Kominfo Budi Arie, serta para direktur jenderal sebelum dirinya. "Terima kasih atas bimbingan dan arahannya," ujar dia.
Usman lahir di Jakarta, 13 April 1970. Dia kuliah sarjana ilmu komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. Setelah lulus S-1 pada 1994, dia melanjutkan studi magister sosiologi di Universitas Indonesia. Ia mantan wartawan harian Republika sejak 1995-2000.
Setelah itu, pada 2000-2009, dia bekerja di Metro TV. Jabatan terakhir Bews Current Affairs Manager. Sejak 2009 hingga 2020 bekerja di harian Media Indonesia, dengan posisi terakhir direktur pemberitaan. Pernah mengajar di sejumlah perguruan tinggi swasta.
Penulis buku Jurnalisme Keberagaman ini, tercatat sebagai board Serikat Jurnalis untuk Keberagaman atau Sejuk. Organisasi nonprofit itu mengkampanyekan di isu demokrasi, keberagaman, dan toleransi. Usman merupakan penerima beasiswa Chevening di London dan Skotlandia pada 2003. Juga mendapat fellowship dari East-West Center, Honolulu, Amerika Serikat.
Selain itu, Usman pernah berpartisipasi dalam agenda “people to people diplomacy” yang digagas Kominfo di Rusia dan Belarusia pada 2015 dan Amerika Serikat pada 2016.
Pilihan Editor: Viral karena Hampir Pingsan di IKN, Segini Kisaran Gaji Paskibraka