TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atau PAN RB Abdullah Azwar Anas menyatakan bahwa 1.740 Aparatur Sipil Negara atau ASN akan dipindahkan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) pada September 2024. Pemindahan ini akan berlangsung secara bertahap hingga tahun 2030.
1. Risiko Pemindahan ASN ke IKN
Lembaga kajian kebijakan Next Policy mengungkapkan, rentannya risiko pemindahan ASN ke IKN. Direktur Eksekutif Next Policy, Grady Nagara mengatakan, potensi masalah soal sosial, kesehatan, dan ketimpangan ekonomi di sekitar IKN. Menurut dia, kebijakan dan infrastruktur pendukung, seperti rumah sakit dan layanan kesehatan, untuk mengatasi risiko ini.
“Mitigasi ini perlu dilakukan untuk mengurangi dampak tingkat stres dan tidak mengganggu kinerja ASN nantinya," kata Grady pada Sabtu, 3 Agustus 2024. Grady juga mencatat banyak ASN enggan pindah karena khawatir fasilitas pendidikan dan layanan publik di IKN. Menurut survei sederhana terhadap 400 ASN, mereka cemas, anak-anak mereka dapat mengakses sekolah dan layanan publik lainnya di IKN.
2. Prioritas ASN Lajang
ASN yang masih lajang akan diprioritaskan untuk pindah terlebih dulu ke IKN. Asisten Deputi Standardisasi Jabatan dan Kompetensi SDM Aparatur Kementerian PAN RB, Arizal mengatakan, kebijakan ini disesuaikan dengan kesiapan hunian dan perkantoran di IKN.
"Ada perkembangan terbaru. Waktu sidang ratas (rapat terbatas) kemarin, arahannya yang pindah tahap awal mereka (ASN) yang masih lajang," kata Arizal pada Sabtu, 3 Agustus 2024. ASN yang sudah berkeluarga diminta untuk tidak membawa pasangan mereka terlebih dahulu agar proses adaptasi lebih mudah dan fasilitas hunian lebih efisien.
3. Pembangunan Fasilitas Pendidikan dan Kesehatan
Deputi Bidang Sosial dan Kebudayaan Otorita IKN, Alimudin mengatakan, pemerintah akan memastikan ketersediaan fasilitas pendidikan dan kesehatan di IKN. Ia menyatakan, pemerintah sedang membangun sejumlah sekolah berstandar internasional untuk anak-anak ASN. Beberapa sekolah yang akan dibangun antara lain Bina Bangsa School dan Jakarta International School.
Adapun tiga rumah sakit, yaitu Hermina, Abdi Waluyo dan Mayapada sedang dalam tahap pembangunan. “ASN yang pindah akan didata, anaknya usia berapa, anaknya ada berapa orang dan sebagainya. Ini bertujuan untuk penyediaan sekolah. Sekolah sudah disiapkan, bahwa itu maksimal, tentu belum. Karena pembangunan masih terus berlangsung,” katanya pada Sabtu, 3 Agustus 2024.
4. Rumah Susun ASN
Alimudin menjelaskan, 21 tower rumah susun untuk hunian ASN telah rampung dibangun. Pemerintah juga melakukan pendataan lengkap terhadap ASN yang akan dipindahtugaskan, termasuk usia dan jumlah anak mereka, untuk memastikan ketersediaan fasilitas pendidikan yang memadai.
"Jadi tower-tower yang dibangun oleh pekerja konstruksi yang hari ini sudah 27 ribu pekerja dan sekitar 10-20 persen adalah warga lokal yang bekerja, sudah selesai (membangun) 21 tower untuk ASN, untuk pindah," kata Alimudin dalam ASN Festival 2024, di Jakarta, Sabtu, 3 Agustus 2024.
5. ASN Lajang Berbagi Tempat Tinggal di IKN
Menteri PAN RB Abdullah Azwar Anas mengatakan, ASN yang belum menikah diminta untuk berbagi unit tempat tinggal di IKN. Penggunaan bersama unit tempat tinggal ini dilakukan berdasarkan status pernikahan, bukan golongan eselon.
ASN yang belum menikah akan berbagi unit dengan yang lain yang juga belum menikah. Jika ASN yang sudah berkeluarga, maka akan mendapat satu unit apartemen yang lebih luas, sekitar 98 meter persegi.
“Ini mengacu pada kesiapan hunian yang ada di IKN. Targetnya kurang lebih dalam waktu pendek kalau sesuai skenario terakhir akan ada 3.200-an ASN yang pindah kalau sharing unitnya. Tapi kalau tidak sharing ada 1.700-an,” ucap Anas pada Senin, 29 Juli 2024
DANIEL A. FAJRI | NANDITO PUTRA | ANDIKA DWI | ANTARA
Pilihan Editor: Next Policy Beberkan Risiko Kepindahan ASN secara Massal ke IKN