Kepala Otoritas Bandara Wilayah 2 Medan Sokhib Al Rokhman mengungkapkan, di luar penerbangan haji, Saudi Airlines sudah beroperasi secara reguler sejak 2014 sampai 2020. Begitu wabah virus Covid-19 melanda, maskapai milik Kerajaan Arab Saudi ini henti operasi.
Sebelum Saudi Airlines, mulai Januari sampai Juni 2024, Qatar Airways melayani rute penerbangan komersial Doha-Kualanamu. Kenapa tidak lanjut sampai sekarang? Karena masyarakat Sumatera Utara dinilai kurang menyukai penerbangan transit, terutama jemaah umroh.
"Kemarin Qatar, dari Kualanamu transit Doha, dari Doha ke Jeddah, ke Madinah. Nanti pulangnya lewat Doha lagi karena bukan negara yang dalam perjanjian bilateral," kata Sokhib, Kamis, 1 Agustus 2024.
Menurut Sokhib, rute Indonesia dan Saudi Arabia hanya milik Indonesia dan Arab Saudi sehingga yang bisa melakukan penerbangan langsung hanya maskapai Indonesia dan Arab Saudi saja. Kalau ada maskapai di luar dua negara ini, wajib hukumnya kembali ke negaranya dulu. Ini yang merepotkan masyarakat, terutama jemaah umrah.
"Jemaah umrah kita kalau pulang banyak bawa oleh-oleh, lolos dari Saudi, begitu transit di Doha kena filter lagi, mereka gak mau. Jemaah umroh biasanya dari yayasan, dari mulut ke mulut, begitu kecewa disampaikan ke saudaranya, ke temannya yang mau umrah. Saudi maupun kemarin Citilink melakukan penerbangan langsung, itu salah satu rekomendasi kami sehingga animo masyarakat bisa tercapai," ungkap Sokhib.
Saudi Airlines memiliki 120-an destinasi di seluruh dunia, ini menguntungkan mahasiswa Indonesia, khususnya Sumut dan sekitarnya yang bersekolah di Mesir, misalnya. Mereka bisa terbang dari Bandara Kualanamu langsung ke Jeddah untuk transit, kemudian lanjut ke Mesir, Maroko atau Tunisia.
Selanjutnya: Sokhib berharap maskapai ini melakukan hal yang sama....