Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakaian Impor Diduga Ilegal Diperjualbelikan di Tanah Abang

Reporter

Editor

Aisha Shaidra

image-gnews
Seorang pedagang melayani pembeli di Pasar Blok A Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (2/4/2024) atau bertepatan dengan 22 Ramadhan 1445 Hijriah. ANTARA/Lia Wanadriani Santosa/am.
Seorang pedagang melayani pembeli di Pasar Blok A Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (2/4/2024) atau bertepatan dengan 22 Ramadhan 1445 Hijriah. ANTARA/Lia Wanadriani Santosa/am.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah kondisi industri tekstil yang sedang terpuruk, sejumlah pengusaha menyebut betapa mudahnya pakaian impor mudah masuk ke Indonesia. Salah satunya dari Cina. Pusat Grosir Tanah Abang, disebut sebagai salah satu tempat di mana pakaian impor itu diperjualbelikan. Tempo mencoba mencari tahu hal tersebut pada Jumat pekan lalu.

Blok A Pasar Tanah Abang pada Jumat, 12 Juli 2024, tampak lengang. Tak semua kios toko buka saat Tempo menyambangi lantai II yang dikhususkan untuk grosir pakaian anak-anak. Suriadi, 33 tahun, salah seorang penjaga toko, bercerita, pasar Tanah Abang akan cukup ramai pada hari Sabtu atau Ahad. "Kalau dulu bisa dibilang pada hari-hari biasa tetap ramai. Sekarang hanya ramai menjelang Ramadan dan Lebaran saja," katanya.

Pemandangan serupa juga terlihat di Blok F dan Blok B. Kebanyakan penunggu toko tampak duduk-duduk sembari bercengkrama. Sesekali mereka memanggil pengunjung yang lewat. Pada siang menjelang sore itu, sebagian besar penjaga toko tak terlalu sibuk. Termasuk Suriadi, yang sejak sebulan ini mengaku belum terima orderan. Pakaian yang dijual secara grosiran di Blok A, Blok B dan Blok F, kata Suriadi, adalah hasil produksi konfeksi rumahan.

Suriadi mengakui transaksi jual beli produk hilir tekstil di Tanah Abang sudah menurun sejak pandemi 2020 lalu. Semenjak itu menurutnya pola belanja masyarakat banyak beralih ke belanja dari melalui lokapasar. "Tetapi langganan kita yang dari daerah-daerah tetap ada yang belanja, jumlahnya saja agak berkurang," katanya, Jumat, 12 Juli 2024.

Belakangan, sejumlah asosiasi pengusaha tekstil dan produk tekstil ramai-ramai menyuarakan produk impor yang diduga menyusup secara ilegal ke pasar domestik. Menanggapi isu tersebut, Suriadi mengaku sudah lama mengetahuinya. Tapi, kata dia, pakaian ilegal tidak berdampak langsung terhadap penjualan para pedagang pakaian grosir. "Biasanya itu banyak pakaian trifting. Secara langsung tentu tidak terasa dampaknya," kata dia.

Di Pasar Tanah Abang, tepatnya di Blok Little Bangkok, kata Suriadi, cukup mudah menjumpai pakaian impor. Harganya cukup murah dengan kualitas barang setara dengan baju yang ada di mal-mal. "Apakah itu ilegal atau tidak, saya tidak tahu. Tapi harganya memang murah dan orang selalu ramai di sana. Di Blok Metro juga ramai itu," ujar dia.

Saat Tempo mendatangi Blok Little Bangkok, yang bersisian langsung dengan Blok A, jumlah pengunjung sangat kontras dibandingkan Blok yang lain. Kebanyakan pembeli adalah kaum perempuan.

Little Bangkok Tanah Abang merupakan area berbebelanja baru yang diresmikan pada Senin, 15 Januari 2024. Lokasi persisnya terletak di Jembatan Metro Lantai 1 (JMTA), yang menghubungkan Metro Tanah Abang dengan Pasar Tanah Abang Blok B. Area perbelanjaan ini terinspirasi dari fenomena penjualan pakaian online melalui jasa titip (jastip) dan selebgram dari Bangkok, Thailand.

Blok yang terdiri dari 50 gerai ini didesain lebih modern dibandingkan gerai lainnya di pasar Tanah Abang. Interior masing-masing toko terlihat lebih rapi dan mewah. Para pedagang tidak menumpuk pakaian di gerai. Hanya beberapa saja yang dipajang dan ditata rapi layaknya di mal-mal.

Emerlina, warga Tangerang, tampak antusias memilah pakaian di salah satu gerai di Little Bangkok. Perempuan 30 tahun ini mengaku harga baju di sini lebih murah dibandingkan toko lain termasuk di marketplace atau lokapasar. "Ini barang impor, Mas. Kualitasnya masih terlihat seperti baru," kata dia kepada Tempo. Siang itu, Emerlina membawa pulang tiga setel atasan dengan total harga Rp320 ribu.

Dia mengatakan pakaian serupa di mal-mal bisa dijual hingga Rp500 ribu per helainya. Salah seorang pedagang mengatakan barang-barang yang ia jual memang diimpor dari Cina.

Tempo coba menawar beberapa kemeja flanel di salah satu gerai. "Satunya Rp 65 ribu, kalau ambil grosir, Rp50 ribu saja," kata si penjual. Saat ditanyai dari mana sumber baju impor tersebut, pedagang itu hanya menjawab "barang impor dari Cina."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tempo membandingkan harga pakaian impor dengan produk serupa yang dijual di toko grosir. Perbandingan harganya cukup kontras. Pedagang grosir yang memproduksi sendiri, mematok harga Rp75 ribu untuk sehelai kemeja flanel yang dijual secara grosir. Kalau mau beli eceran, per helainya Rp100 ribu.

Suasana di salah satu lorong di Blok Litle Bangkok, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat, 12 Juli 2024. Para pengunjung terlihat memilih pakaian impor yang dijual dengan harga miring. TEMPO/Nandito Putra

Menurut Ketua Ikatan Pengusaha Konveksi Bekarya (IPKB) Nandi Herdiaman, pakai impor ilegal memang dijual lebih murah dibandingkan produk lokal. Harganya bahkan jauh di bawah modal pakaian bikinan dalam negeri. Nandi menyebut selain diketahui dari harganya yang murah, indikasi pakaian impor ilegal bisa diketahui dari label yang menggunakan aksara Cina atau Korea. 

Di Blok Metro dan Little Bangkok, Tempo mengecek lima gerai yang menjual produk impor. Semua pakaian yang dijual di sana berlabelkan aksara Cina. Kelima pedagang kompak menyebut bahwa mereka menjual pakaian impor dari Cina.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 25 Tahun 2021 tentang Penetapan Barang yang Wajib Menggunakan Atau Melengkapi Label Berbahasa Indonesia, barang impor wajib mencantumkan label berbahasa Indonesia pada produk atau kemasan. Aturan itu juga berlaku untuk barang tekstil, barang bangunan, suku cadang hingga kosmetik. Pada label harus mencantumkan asal barang, nama barang, identitas pelaku usaha.

Saat ditanyai ihwal label berbahasa Cina pada pakaian yang dijual, salah seorang pedagang mengaku tidak mengetahui hal itu. "Dapatnya sudah begini, kan, namanya produk impor," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Sogo Indonesia Handaka Santosa sempat mempertanyakan legalitas produk-produk yang dijual di Little Bangkok, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dia menilai barang impor yang dijual di kawasan belanja itu meragukan karena tak ada label berbahasa Indonesia. "Coba periksa di sana label bahasa Indonesia ada enggak, kalau enggak ada (masuk ke Indonesia) lewat mana kan?" kata Handaka dalam diskusi di Jakarta Selatan pada Jumat, 23 Februari 2024.

Persis seperti yang disampaikan Nandi, saat itu Handaka juga menjelaskan produk impor yang resmi pasti mempunyai label berbahasa Indonesia. Dengan demikian, barang impor yang tak berlabel bahasa Indonesia tak legal dijual di pasar dalam negeri. Selain label bahasa Indonesia, Handaka menyoroti standar barang yang dijual di Little Bangkok. Dia pun meyakini barang tersebut tak melalui uji standar nasional Indonesia atau SNI. 

Artinya, kata dia, pemerintah mengalami kerugian atas masuknya barang-barang ilegal tersebut. Pasalnya, produk impor semestinya menyetor sejumlah biaya ke negara. Antara lain bea masuk, pajak pertambahan nilai (PPN) impor, dan bea masuk tindakan pengamanan atau safeguard. Karena itu, Handaka mendorong pemerintah memeriksa legalitas barang yang dijual di Little Bangkok. "Gampang sekali kok memeriksanya. Tapi kenapa tidak dilakukan?" ucapnya.

Pilihan editor: Bos Sogo Pertanyakan Legalitas Barang Impor di Little Bangkok Tanah Abang

NANDITO PUTRA | RIANI SANUSI | MUTIA YUANTISYA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Packing Pakaian di Dalam Koper agar Bebas Kusut

15 jam lalu

Ilustrasi perempuan berkemas baju di koper. Shutterstock
Tips Packing Pakaian di Dalam Koper agar Bebas Kusut

Kemeja dan blus, khususnya, terkenal mudah kusut dan terkadang makan lebih banyak tempat. Jadi, ikuti tips packing ini.


Industri Tekstil Belum Pulih, Pengusaha Ajukan BMAD Pakaian Impor

1 hari lalu

Pedagang tengah menata gulungan kain dalam toko di kawasan Cipadu, Tangerang, Banten, Kamis, 11 Januari 2024  Industri tekstil menghadapi sejumlah kendala yang berdampak pada kinerja pelaku usaha. Tempo/Tony Hartawan
Industri Tekstil Belum Pulih, Pengusaha Ajukan BMAD Pakaian Impor

Pengusaha ajukan BMAD pakaian dan aksesoris pakaian. Buntut industri tekstil dan produk tekstil (TPT) yang tak kunjung pulih.


Zulhas Sebut Impor Ilegal seperti Kuman: Tambah Kuat, Tambah Canggih

4 hari lalu

Petugas tengah menata produk produk selundupan dari luar negeri yang siap di musnahkan di Kementerian Pergadangan, Jakarta, Senin 19 Agustus 2024. Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan Satuan Tugas (Satgas) Pengawasan Terhadap Barang Tertentu yang Diberlakukan Tata Niaga Impor atau satgas impor ilegal kembali menemukan barang tidak sesuai senilai Rp20 miliar. TEMPO/Tony Hartawan
Zulhas Sebut Impor Ilegal seperti Kuman: Tambah Kuat, Tambah Canggih

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengumpamakan impor ilegal yang masuk dalam underground economy atau ekonomi bawah tanah seperti kuman.


Zulhas Ungkap Ada 35-40 Persen Barang Impor Tak Terdata: Hambatan RI jadi Negara Maju

4 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan usai menghadiri Forum Koordinasi Pengawasan Kegiatan Perdagangan (Penyidik Pegawai Negeri Sipil Perdagangan Pusat dan Daerah) di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 21 Agustus 2024. TEMPO/Hendri Agung Pratama
Zulhas Ungkap Ada 35-40 Persen Barang Impor Tak Terdata: Hambatan RI jadi Negara Maju

Menteri Zulhas mengungkapkan underground economy atau ekonomi bawah tanah menjadi hambatan Indonesia untuk menjadi negara maju.


Terkini Bisnis: Bahlil Sebut Konsensi Tambang Muhammadiyah masih Dicari, Zulhas Beberkan Kinerja Satgas Impor Ilegal

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Bahlil Sebut Konsensi Tambang Muhammadiyah masih Dicari, Zulhas Beberkan Kinerja Satgas Impor Ilegal

Bahlil Lahadalia mengatakan proses izin usaha pertambangan untuk organisasi masyarakat keagamaan, khususnya Nahdlatul Ulama (NU) telah selesai.


Hanya Dua Bulan Jadi Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia akan Bangun Industri LPG dan Atasi Ketimpangan Harga

6 hari lalu

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia (kiri) didampingi pejabat lama Menteri ESDM Arifin Tasrif (kanan)  dalam acara serah terima jabatan di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin 19 Agustus 2024. Bahlil Lahadalia menggantikan Arifin Tasrif sebagai Menteri ESDM untuk sisa masa jabatan periode tahun 2019-2024 Kabinet Indonesia Maju.  TEMPO/Tony Hartawan
Hanya Dua Bulan Jadi Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia akan Bangun Industri LPG dan Atasi Ketimpangan Harga

Bahlil Lahadalia mengatakan dirinya akan bergegas menyelesaikan masalah impor dan ketimpangan harga LPG dalam negeri dalam dua bulan menjabat di kementerian baru ini.


Zulhas Klaim Kinerja Satgas Impor Ilegal: Gerai Tutup hingga Kapal Putar Balik

6 hari lalu

Petugas tengah menata produk produk selundupan dari luar negeri yang siap di musnahkan di Kementerian Pergadangan, Jakarta, Senin 19 Agustus 2024. Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan Satuan Tugas (Satgas) Pengawasan Terhadap Barang Tertentu yang Diberlakukan Tata Niaga Impor atau satgas impor ilegal kembali menemukan barang tidak sesuai senilai Rp20 miliar. TEMPO/Tony Hartawan
Zulhas Klaim Kinerja Satgas Impor Ilegal: Gerai Tutup hingga Kapal Putar Balik

Zulhas mengklaim warga negara asing (WNA) yang menjual barang-barang hasil impor ilegal kini tak lagi beroperasi.


Satgas Temukan Barang Impor Ilegal Rp20 Miliar, Zulhas: Banyak Pelaku Pulang ke Negara Asal

6 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kiri) bersama Kabareskrim Polri Komjen Polisi Wahyu Widada (kanan) saat meninjau barang elektronik ilegal di Tempat Penimbunan Pabean (TPP) Bea dan Cukai, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa 6 Agustus 2024. Satgas importasi ilegal mengamankan 4927 balpres pakaian bekas, kain gulungan 20.000 rol, 695 produk jadi, 332 pack tekstil, 43 kosmetik, 371 alas kaki, 6.578 elektronik dan 5.896 barang garment senilai Rp 46.188.205.400. TEMPO/Tony Hartawan
Satgas Temukan Barang Impor Ilegal Rp20 Miliar, Zulhas: Banyak Pelaku Pulang ke Negara Asal

Satgas impor ilegal temukan barang ilegal senilai Rp20 miliar.


Surplus Perdagangan Juli Lebih Rendah Dibanding Juni, BI: Bisa Menopang Ketahanan Ekonomi RI

9 hari lalu

Neraca Perdagangan Juni Surplus
Surplus Perdagangan Juli Lebih Rendah Dibanding Juni, BI: Bisa Menopang Ketahanan Ekonomi RI

Surplus neraca perdagangan yang berlanjut, utamanya bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas yang tetap baik.


Ketergantungan Beras Impor Meningkat, Indef: Swasembada Pangan Sulit Tercapai

10 hari lalu

Pekerja memikul karung beras di Gudang Bulog, Medan, Sumatera Utara, Selasa, 28 Mei 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara menerima beras impor dari Thailand sebanyak 10 ribu ton dan dari Pakistan sebanyak 10 ribu ton. ANTARA/Yudi Manar
Ketergantungan Beras Impor Meningkat, Indef: Swasembada Pangan Sulit Tercapai

Ekonom Indef mengatakan Indonesia sulit mencapai swasembada pangan di saat ketergantungan pada beras impor justru meningkat.