TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan produksi kendaraan listrik di Indonesia mencapai 600 ribu unit pada 2030. Luhut berujar, kapasitas tersebut mampu mengurangi emisi hingga 160 ribu ton CO2 per tahun.
"Selain itu, mengurangi impor BBM (bahan bakar minyak) 45 juta liter per tahun serta menghemat subsidi Rp 131 miliar per tahun," kata Luhut dalam acara peresmian pabrik baterai mobil listrik PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power Karawang, Rabu, 3 Juli 2024, yang disiarkan melalui kanal YouTube Kementerian Investasi.
Dengan membangun ekosistem kendaraan listrik, menurut Luhut, Indonesia juga bisa meningkatkan nilai tambah Industri dalam negeri. Sebab, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) juga meningkat. Luhut berujar, penggunaan baterai LG yang diproduksi di dalam negeri meningkatkan nilai TKDN dari 40 persen menjadi 80 persen.
"Melalui pemanfaatan sumber daya kita yang kaya, yang berintegrasi dengan teknologi tinggi dan mutakhir, Indonesia siap jadi kunci dalam rantai pasok global kendaraan listrik dari hulu ke hilir," ujarnya. Dengan begitu, menurut Luhut, tingkat perekonomian Indonesia akan meningkat. Ribuan lapangan kerja juga bisa diciptakan.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pabrik baterai kendaraan listrik (EV) PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, pada Rabu, 3 Juli 2024. Pabrik investasi dari Korea Selatan ini, diklaim sebagai sel baterai pertama dan terbesar di Asia Tenggara.
Investasi pabrik sel baterai untuk kendaraan listrik senilai US$ 3,1 miliar atau Rp 45,88 triliun, yang terintegrasi dengan proyek Grand Package hulu-hilir baterai. Fasilitas produksi yang saat ini telah terbangun di Karawang New Industry City (KNIC) diproyeksikan memiliki kapasitas 30 GWh.
Jokowi mengklaim peresmian PT HLI Green Power sebagai tonggak baru bagi Indonesia pemain global untuk mobil listrik. "Dengan dibangunnya smelter, pabrik sel kendaraan listrik, kita akan berperan penting dalam supply chain kendaraan listrik," katanya dalam sambutan.
Pilihan Editor: DPR Sepakati Berikan Tambahan PMN Rp5 Triliun untuk LPEI, Setengah Jumlahnya dari Usulan Sri Mulyani