TEMPO.CO, Jakarta - Dirjen Penyelenggara Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo, Wayan Toni Supriyanto, mengatakan kesenjangan infrastruktur digital memperlambat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia yang diproyeksikan meningkat mencapai US$ 210 - US$ 360 miliar pada 2030.
“Nantinya itu ditopang oleh sektor e-commerce, tranformasi dan makanan, online travel, serta media online. Namun kesenjangan infrastruktur digital di Indonesia memberikan tantangan bagi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia,” katanya dalam acara Tech and Telco Forum 2024 di Menara Bank Mega pada Jumat, 5 Juli 2024.
Ia mengatakan penyebabnya karena pengaruh cakupan dan kualitas jaringan internet 5G yang masih rendah ketimbang 4G, sehingga berpotensi memperlambat konektivitas jaringan.
“Perlu adanya upaya khusus mewujudkan pemerataan infrastruktur Indonesia agar dapat meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi digital nasional,” ujar dia.
Ia mengatakan visi Indonesia Emas 2045 telah digadang-gadang oleh pemerintah yakni terwujudnya Indonesia yang maju, adil, dan makmur dalam perwujudannya, ada peran tranformasi digital. Ia menuturkan, Kementerian Kominfo, menginisiasi visi Indonesia Digital 2045 sebagai salah satu alternatif peta jalan menuju perencanaan strategis transformasi digital nasional.
“Ini meliputi 4 sektor strategis yaitu infrastruktur digital, pemerintah digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital,” ujarnya.
Sementara baru-baru ini Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) milik Kominfo terkena serangan siber ransomware. Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria mengatakan transformasi digital tidak boleh berhenti meski terganggu kejahatan siber.
“Kami tidak boleh mundur, dan harus maju terus! Digitalisasi jalan terus dan Indonesia harus bisa berada di depan, ini jangan sampai mematahkan semangat kita untuk transformasi digital," kata Nezar lewat keterangan tertulis, 26 Juni 2024.
Nezar mengatakan transformasi digital dapat meningkatkan efisiensi, mempermudah proses bisnis, dan memudahkan masyarakat mengakses layanan pemerintah. Menurut dia, insiden serangan siber menjadi pelajaran berharga untuk memperkuat keamanan siber dalam proses transformasi digital. "Kami memetik pelajaran yang cukup penting di sini, ya, dan sangat critical," ujar dia.
BAGUS PRIBADI | EKA YUDHA SAPUTRA
Pilihan Editor: Mundurnya Dirjen Aptika Kominfo Usai PDNS Diretas Menuai Beragam Respons