TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi VI DPR l Faisol Rizal mengatakan akan memanggil Direksi PT Garuda Indonesia. Pemanggilan direksi tersebut sebagai tindaklanjut dari hasil rapat dengar pendapat Komisi VI dengan Serikat Pekerja Garuda atau Sekarga pada Rabu 19 Juni lalu.
Saat ditanya kapan jadwal pertemuan dengan Direksi Garuda Indonesia, Faisol belum bisa memastikannya. "Yang jelas pasti akan dipanggil," katanya saat dihubungi Tempo via WhatsApp, Sabtu 22 Juni. "Jadwal nanti diinfo, ya," ia melanjutkan.
Saat ditanyai ihwal masukan dan langkah yang diambil terkait perselisihan direksi perusahaan penerbangan pelat merah dengan serikat pekerjanya itu, Faisol enggan berkomentar.
Adapun dalam rapat dengar pendapat dengan Sekarga, Rabu 19 Juni lalu, sejumlah anggota Komisi VI mempertanyakan sejumlah hal merespon kisruh di tubuh BUMN itu.
Salah satunya Anggota Komisi VI dari PDIP, Sonny Danaparamita. Menurut dia, keluhan yang disampaikan Sekarga kurang substantif dan menyangkut persoalan subjektif.
"Kalau modelnya seperti ini, maka bisa saja nanti ditafsirkan bahwa Sekarga mengadu domba atau membentukan DPR RI dengan mitranya," kata dia dikutip dari tayangan YouTube DPR, Jumat, 21 Juni 2024.
Anggota Komisi VI lainnya, Subardi, menyayangkan perselisihan yang terjadi antara Sekarga dan Direksi Garuda Indonesia. Terlebih di tengah kondisi keuangan perusahaan yang baru saja mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp7,5 triliun.
"Dampak dari PMN tersebut maka bisa kita saksikan bahwa Garuda bisa mengurangi hutang yang cukup banyak, juga bisa memberikan kontribusi yang signifikan karena sudah bisa berjalan, sudah ada operasional," katanya.
Subardi menilai perselisihan tersebut bisa diselesaikan secara internal tanpa dibiarkan berlarut-larut. Ia juga menyayangkan tindakan pelaporan Sekjen Sekarga ke kepolisian terkait pencemaran nama baik salah seorang dirkeksi.
"Ini tentu sangat ironis lagi yakni gugatan yang disampaikan pertama soal pencemaran nama baik. Artinya ini sengketa dengan manajemen harusnya tak ranah pidana,” katanya.
Dia menyarankan agar Sekarga mencari cara komunikasi baru terhadap manajemen Garuda Indonesia guna menyelesaikan ragam persoalan yang ada saat ini. “Bagaimana saling instropeksi, jadi tak saling menyalahkan. Sehingga berikan waktu secukupnya untuk Garuda tapi juga memberikan ruang kepada serikat pekerja,” ujarnya.
Pilihan Editor: Terkini Bisnis: Jokowi Bahas Rupiah dengan Sri Mulyani dan Gubernur BI, Profil Komisaris BSI Felicitas Tallulembang