Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bicara Karbon Biru di Jerman, KKP Desak Perlu Teknologi Sistem Pemantauan Laut

image-gnews
Rancang Ekosistem Karbon Biru. prasetya.ub.ac.id
Rancang Ekosistem Karbon Biru. prasetya.ub.ac.id
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengatakan pentingnya langkah-langkah mitigasi perubahan iklim dengan berorientasi pada peningkatan peran penting sektor kelautan dan perikanan melalui karbon biru.

"Karbon biru ini memainkan peran penting dalam upaya memenuhi target nasional dan global dalam menangani perubahan iklim," ujar Inspektur Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan, Tornanda Syaifullah, dalam keterangan tertulis pada Rabu, 19 Juni 2024.

Pembicaraan soal karbon biru disampaikan Tornanda di Bonn, Jerman. Kehadiran KKP di Jerman menyampaikan posisi Indonesia pada Ocean and Climate Change Dialogue. Ia mengatakan, dalam Perjanjian Paris (Paris Agreement), masing masing Negara Pihak, termasuk Indonesia harus menyampaikan Nationally Determined Contribution (NDC) kedua paling lambat Maret 2025.

Hal itu sebagai komitmen Indonesia berkontribusi dalam penurunan emisi gas rumah kaca. Indonesia menegaskan kembali komitmen mengurangi emisi gas rumah kaca dengan mendorong peran sektor kelautan masuk ke dalam NDC Indonesia kedua. Menurut Tornanda, hal ini didasari oleh semakin penting peran dan potensi karbon biru Indonesia sebagai salah satu modal penting mitigasi perubahan iklim.

"Sebagai langkah awal, KKP akan memasukkan karbon biru dari padang lamun ke dalam sektor baru ini," ujar Tornanda. Ia mengatakan dalam proses inventarisasi masih terdapat kesenjangan data kelautan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk itu, KKP mendesak perlunya teknologi sistem pemantauan laut, penelitian lebih detail mengenai dinamika laut, ekosistem laut, dan pesisir sebagai pendukung penerapan aksi penanggulangan perubahan iklim berbasis laut. "Hal tersebut dapat dilakukan melalui transfer teknologi dan peningkatan kapasitas," ujar dia.

Selain itu, ia menekankan pentingnya peningkatan pendanaan mendukung aksi penanggulangan perubahan iklim berbasis laut. Pengalokasian pendanaan secara memadai diperlukan untuk semakin memperkuat peran sektor kelautan dalam aksi mitigasi perubahan iklim. "Harus ada komitmen bersama untuk memperkuat climate finance," kata dia.

Kegiatan Ocean and Climate Change Dialogue di Bonn, Jerman, merupakan rangkaian kegiatan Bonn Climate Change Conference. Selain Inspektur Jenderal KKP, hadir pula Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Deputi Bidang Kemaritiman dan Investasi, Sekretariat Kabinet.

Pilihan EditorCerita Pedagang Sapi Kurban Asal Pati Raup Omzet Rp 9 Miliar: Termahal Sapi Limosin, Langganan Pejabat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hurikan Milton Terkuat Ketiga Sepanjang Sejarah Badai Atlantik, Tumbuh Tercepat Kedua

3 jam lalu

Citra satelit menunjukkan Badai Milton semakin kuat sebelum diperkirakan melanda Florida, di Teluk Meksiko pada 7 Oktober 2024. (CIRA/NOAA/Handout via REUTERS)
Hurikan Milton Terkuat Ketiga Sepanjang Sejarah Badai Atlantik, Tumbuh Tercepat Kedua

Badai yang mendapat kekuatan secepat Hurikan Milton berarti mempersempit waktu masyarakat untuk bersiap menyelamatkan diri.


Psikiater Ungkap Pemicu Gen Z Rentan Alami Gangguan Mental

1 hari lalu

Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Psikiater Ungkap Pemicu Gen Z Rentan Alami Gangguan Mental

Gen Z merupakan kaum yang rentan terkena gangguan mental yang dipengaruhi banyak hal, termasuk pola asuh, lingkungan, dan kemajuan zaman.


Kapten Kapal Asing yang Ditangkap KKP Bantah Curi Pasir Laut di Batam

2 hari lalu

Para ABK kapal Yang Cheng 6  yang dihadiri dalam konferensi pers penangkapan dua kapal asing pengeruk pasir laut yang diduga melakukan aktivitas di perairan Batam, Kamis, 10 Oktober 2024. Foto: TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Kapten Kapal Asing yang Ditangkap KKP Bantah Curi Pasir Laut di Batam

Kapten kapal MV Yang Cheng 6 mengaku menyedot pasir laut dari perairan Malaysia, bukan di Indonesia


Kabar Anak Perusahaannya Bakal Dicaplok Sea Group, BNI: Hanya Mitra Teknologi

2 hari lalu

Berdasarkan hasil survei terbaru Populix, aplikasi SeaBank menjadi yang paling banyak dipilih Gen Zkarena mudah dan nyaman dipakai. (Dok Istimewa)
Kabar Anak Perusahaannya Bakal Dicaplok Sea Group, BNI: Hanya Mitra Teknologi

BNI menjawab kabar bahwa perusahaan asal Singapura, Sea Group, ingin menjadi pemegang saham di PT Bank Hibank Indonesia


Terpopuler: Daftar Menteri Jokowi yang Dikabarkan Lanjut di Kabinet Prabowo, Manoj Punjabi Jadi Direktur Utama Net TV

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo bersama Mentri ESDM Bahlil Lahadalia saat menghadiri Malam Penganugerahan Penghargaan Subroto Peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis, 8 Oktober 2024. TEMPO/Muhammad Rizki Yusrial
Terpopuler: Daftar Menteri Jokowi yang Dikabarkan Lanjut di Kabinet Prabowo, Manoj Punjabi Jadi Direktur Utama Net TV

Pergantian pemerintahan dari Presiden Jokowi ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto semakin dekat. Sejumlah nama menteri Jokowi dikabarkan masih ada.


Indonesia Sukses Gelar Internasional MSP Forum Pertama di Asia

2 hari lalu

Pelaksana Tugas Direktur Perencanaan
Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Suharyanto (kedua kiri) dalam Konferensi Pers The 6th International Marine Spatial Planning (MSP) Forum di Nusa Dua, Bali, Jumat, 11 September 2024. Dok. KKP
Indonesia Sukses Gelar Internasional MSP Forum Pertama di Asia

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sukses menggelar "The 6th International Marine Spatial Planning (MSP) Forum di Nusa Dua


Menteri Trenggono Manfaatkan Hasil Sedimentasi Laut Untuk Rehabilitasi Kawasan Morodemak

2 hari lalu

Menteri Trenggono Manfaatkan Hasil Sedimentasi Laut Untuk Rehabilitasi Kawasan Morodemak

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meluncurkan Model Pengembangan Kawasan Berbasis Pemanfaatan Hasil Sedimentasi di Perairan Morodemak


Menteri Kelautan Pergoki Pencurian Pasir Laut oleh Kapal Malaysia, Negara Rugi Ratusan Miliar

2 hari lalu

Petugas dari Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berdiri memantau situasi dari kapal berbendera Malaysia yang diamankan karena diduga melakukan penyedotan pasir ilegal di perairan Batam, Kepulauan Riau, Kamis (10/10/2024). ANTARA/Harianto
Menteri Kelautan Pergoki Pencurian Pasir Laut oleh Kapal Malaysia, Negara Rugi Ratusan Miliar

Pencurian pasir laut yang dilakukan dua kapal Malaysia di perairan Kepulauan Riau telah merugikan negara lebih dari Rp223 miliar


Masyarakat Pesisir Demo KKP Soal Pasir Laut, Menteri Wahyu Trenggono Tegaskan Keuntungan untuk Negara

3 hari lalu

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono saat kunjungan kerja di Batam, Kamis, 10 Oktober 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Masyarakat Pesisir Demo KKP Soal Pasir Laut, Menteri Wahyu Trenggono Tegaskan Keuntungan untuk Negara

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono berserta jajaran melakukan serangkaian kunjungan kerja di Kota Batam.


Kronologi Penangkapan Kapal Asing Sedot Pasir Laut di Batam, Pasir Dibawa ke Singapura

3 hari lalu

Kapal asing yang mencuri pasir di perairan Batam. Tempo/Yogi Eka Syahputra
Kronologi Penangkapan Kapal Asing Sedot Pasir Laut di Batam, Pasir Dibawa ke Singapura

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap dua kapal keruk (dradger) pasir laut di Perairan Pulau Batam, Provinsi Kepulauan Riau.