Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peretasan PDN, Pemerintah Diminta Lakukan Pengamanan Aplikasi sejak Fase Pengembangan

Reporter

Editor

Agung Sedayu

image-gnews
Seorang pemohon paspor mengambil paspornya di Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Non TPI Jakarta Barat, Jakarta, Senin 24 Juni 2024. Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) memastikan bahwa layanan keimigrasian sudah pulih pascagangguan pada Pusat Data Nasional (PDN). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Seorang pemohon paspor mengambil paspornya di Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Non TPI Jakarta Barat, Jakarta, Senin 24 Juni 2024. Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) memastikan bahwa layanan keimigrasian sudah pulih pascagangguan pada Pusat Data Nasional (PDN). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Lembaga Keamanan Siber CISSReC Pratama Persadha mengatakan pentingnya mengambil langkah-langkah pengamanan sejak fase pengembangan aplikasi untuk memastikan tidak ada celah keamanan dari API (Application Programming Interface) yang dipergunakan, agar tak terjadi lagi serangan siber Ransomware terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS).

“Di dalam baris program tak ada kode jahat yang tak sengaja tersisipkan karena menggunakan SDK (Software Development Kit), serta tak ada bug atau kesalahan pemrograman yang dapat dimanfaatkan oleh peretas. Data yang disimpan di server juga harus diamankan dengan menggunakan enkripsi yang kuat sehingga jika terjadi kebocoran data peretas tak akan bisa membaca isi data yang dicuri tersebut,” katanya saat dihubungi, Rabu, 26 Juni 2024.

Selain sistem keamanan siber, kata dia, perlu juga memperhatikan target dari para peretas karena besar dan lengkapnya data yang tentu saja akan sangat laku jika dijual di darkweb. Ia mengatakan, pengelola superapps ini nantinya tak boleh hanya bergantung kepada perangkat keamanan siber yang dimiliki karena masih banyak hal yang juga harus dilakukan.

“Misalnya memiliki backup data yang disimpan dalam data vault offline untuk mencegah server utama dan server backup terkena serangan ransomware, selalu melakukan update aplikasi untuk menutup celah keamanan yang sudah diketahui, menggunakan pendekatan multi-layered security dengan menggabungkan berbagai teknologi dan metode keamanan, menerapkan  BCM (Business Continuity Management) dan selalu simulasikan prosedur dalam BCM secara berulang-ulang,” kata dia.

Pratama mengatakan, hal itu bertujuan agar tak terjadi downtime yang membutuhkan waktu penyelesaian sampai berhari-hari. Kemudian, kata dia, secara berkala dan terus menerus melakukan assessment terhadap kerawanan serta celah keamanan siber dari sistem yang dimiliki. 

Pemerintah juga dianggap perlu melakukan penguatan fungsi dan peran dari Badan Siber dan Sandi Negara dalam melakukan penguatan keamanan dari situs-situs milik pemerintah karena seringkali mentargetkan situs dengan domain go.id serta ac.id. Menurut dia, peretas mengetahui lemahnya kesadaran akan keamanan siber sehingga akan lebih mudah ditembus. 

“Pemerintah juga perlu mempertimbangkan untuk memberikan sanksi kepada pengelola situs pemerintahan dan akademisi yang terkena peretasan apalagi yang sampai mengakibatkan bocornya data pribadi masyarakat baik itu sanksi administratif seperti peringatan sampai kepada demosi jabatan karena dianggap lalai dalam mengelola situs tersebut,” katanya.

Kepala BSSN Hinsa Siburian dalam konferensi pers tentang perkembangan penanganan gangguan server PDNS berlokasi di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pada Senin, 24 Juni 2024, menyatakan bahwa gangguan sistem PDN memang disebabkan oleh Ransomware. Pemerintah melalui Menkominfo juga secara tegas menyatakan tidak akan membayarkan tebusan sebesar US$ 8 juta yang diminta oleh peretas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dia, target utama peretas adalah data-data pemerintahan karena besar serta kritisnya data yang disimpan di mana serangan siber yang berhasil akan bisa dimanfaatkan oleh peretas untuk meminta tebusan karena berhasil mengunci file yang disimpan sehingga tak dapat dipergunakan, serta mengancam bahwa data akan dijual di darkweb jika pemerintah tak mau membayarkan tebusan. 

“Serangan siber kepada sistem pemerintahan juga bisa saja merupakan sebuah aksi spionase untuk mencuri data rahasia yang disimpan. Saat ini memang sudah mulai terjadi pergeseran tren peretasan di mana sebelumnya peretas lebih mencari pengakuan bahwa mereka hebat karena berhasil meretas perusahaan besar atau lembaga pemerintahan, saat ini peretas sudah mulai melakukan aksinya karena alasan finansial,“ ujarnya.

Tanpa melihat hasil audit dan digital forensik, kata dia, akan sulit untuk secara pasti menentukan kelemahan yang dimanfaatkan oleh peretas. Namun penyebab utama dari kerentanan sistem teknologi pemerintahan biasanya berasal dari rendahnya kesadaran SDM tentang keamanan siber terutama SDM yang memiliki akses ke dalam sistem baik itu dari internal organisasi untuk keperluan operasional atau pihak lain yang menjadi mitra pada saat pembuatan sistem dan aplikasi dan membantu organisasi untuk melakukan perbaikan jika terjadi masalah. 

“Kalau melihat sistem keamanan siber, tak bisa melihat hanya pada satu sisi infrastruktur serta perangkat keamanan siber saja, tapi juga harus melihat aspek lainnya seperti pelatihan karyawan terhadap aspek keamanan siber juga menjadi titik kritis terhadap keamanan siber suatu organisasi,” ujar Pratama.

Serangan siber yang beruntun dan bertubi-tubi, kata dia,  menunjukkan kurang pedulinya pemerintah perihal isu keamanan siber. Ia mengatakan, meskipun tak ada kerugian secara finansial dengan terjadinya serangan siber namun reputasi serta nama baik Indonesia akan tercoreng di mata dunia, bahkan sudah banyak yang mengakui bahwa Indonesia adalah sebuah negeri open source yang datanya boleh dilihat oleh siapa saja dengan banyaknya peretasan yang terjadi selama ini. 

“Akhirnya pemerintah baru kelimpungan saat terjadi serangan siber dan melakukan penanganan yang acapkali terlambat serta membutuhkan waktu yang lama,” katanya.

Pilihan Editor: Rugi Rp 1,8 Triliun, Bos Kimia Farma Beberkan Penyebabnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ada 60 Ribu Paspor Telat Terbit saat Pusat Data Nasional Diretas Pekan Lalu

7 jam lalu

Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham Silmy Karim (tengah) didampingi Direktur Lantaskim Felicia Sengky Ratna (kiri) dan Sesditjen Sandi Andaryadi (kanan) memberikan keterangan saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (28/6/2024). Dirjen Imigrasi Silmy Karim menyatakan seluruh layanan keimigrasian dari perlintasan, visa online, izin tinggal dan paspor sudah kembali pulih 100 persen akibat layanan terganggu karena Pusat Data Nasional (PDN) diserang ransomware. Dok/Humas Ditjen Imigrasi
Ada 60 Ribu Paspor Telat Terbit saat Pusat Data Nasional Diretas Pekan Lalu

Kantor imigrasi se-Indonesia tetap melayani pemohon paspor seperti biasa saat gangguan Pusat Data Nasional atau PDN terjadi


Ditjen Imigrasi Pastikan Layanan Perlintasan, Visa, hingga Paspor Telah Normal setelah Sepekan PDN Diretas

8 jam lalu

Penumpang terlihat memindai paspornya dan menghadap ke autogate atau pintu otomatis imigrasi di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, pada 3 Januari 2024. (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/Spt)
Ditjen Imigrasi Pastikan Layanan Perlintasan, Visa, hingga Paspor Telah Normal setelah Sepekan PDN Diretas

Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim memastikan layanan perlintasan, visa, izin tinggal, dan paspor telah beroperasi normal pada Jumat, 28 Juni kemarin.


Pakar UGM Sebut Peretasan PDNS Turunkan Tingkat Kepercayaan Masyarakat pada Pemerintah

11 jam lalu

Ilustrasi peretasan situs dan data. (Shutterstock)
Pakar UGM Sebut Peretasan PDNS Turunkan Tingkat Kepercayaan Masyarakat pada Pemerintah

Dosen Fakultas Teknik UGM Ridi Ferdiana mengatakan serangan siber pada PDNS merupakan 'pil pahit' yang harus ditelan oleh pemerintah.


Terkini: APBD Jakarta yang Jadi Rebutan sampai Jokowi Disebut PKS Cawe-cawe Pilgub, 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup 150 Ribu Karyawan Kena PHK

11 jam lalu

Presiden Joko Widodo didampingi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menjawab pertanyaan wartawan usai melakukan pertemuan di kawasan Jalan Braga, Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 3 Februari 2024. Presiden Joko Widodo meyakini PSI bisa mendapatkan kursi di DPR RI pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Terkini: APBD Jakarta yang Jadi Rebutan sampai Jokowi Disebut PKS Cawe-cawe Pilgub, 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup 150 Ribu Karyawan Kena PHK

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dikabarkan didorong oleh ayahnya, Presiden Jokowi, untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.


PDNS Pakai Windows Defender, Warning BMKG soal Suhu, Pesan Sementara WhatsApp dalam Top 3 Tekno

12 jam lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi (kiri) dan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSNN) Hinsa Siburian (kanan) saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 27 Juni 2024. Rapat tersebut membahas perkembangan penanganan gangguan Pusat Data Nasional. TEMPO/M Taufan Rengganis
PDNS Pakai Windows Defender, Warning BMKG soal Suhu, Pesan Sementara WhatsApp dalam Top 3 Tekno

Pertanyaan para pakar siber mengenai kualitas perlindungan PDNS mengisi Top 3 Tekno Tempo, Sabtu, 29 Juni 2024.


Imigrasi Akan Ubah Desain dan Warna Paspor Tahun Depan untuk Perkuat Keamanan

12 jam lalu

Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham Silmy Karim (tengah) didampingi Direktur Lantaskim Felicia Sengky Ratna (kiri) dan Sesditjen Sandi Andaryadi (kanan) memberikan keterangan saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (28/6/2024). Dirjen Imigrasi Silmy Karim menyatakan seluruh layanan keimigrasian dari perlintasan, visa online, izin tinggal dan paspor sudah kembali pulih 100 persen akibat layanan terganggu karena Pusat Data Nasional (PDN) diserang ransomware. Dok/Humas Ditjen Imigrasi
Imigrasi Akan Ubah Desain dan Warna Paspor Tahun Depan untuk Perkuat Keamanan

Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, berencana mengubah desain dan warna paspor bagi warga negara Indonesia.


Pusat Riset Kebijakan Publik TII Minta Pemerintah Evaluasi Menyeluruh usai PDN Diretas

13 jam lalu

Lokasi Unit Pelayanan Percepatan Paspor Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta di Area Perkantoran Lantai 4, Gedung Parkir Terminal 3 Internasional, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis 27 Juni 2024. Layanan diberitahukan dihentikan hingga batas waktu yang belum ditentukan buntut ransomware yang menyerang Pusat Data Nasional Sementara. FOTO: AYU CIPTA I TEMPO
Pusat Riset Kebijakan Publik TII Minta Pemerintah Evaluasi Menyeluruh usai PDN Diretas

Manajer Riset dan Program The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research (TII) Arfianto Purbolaksono mengatakan pemerintah harus bertanggung jawab atas adanya peretasan terhadap PDN yang terjadi belakangan ini.


Rekam Jejak Yusuf Ateh, Kepala BPKP yang Diminta Jokowi untuk Audit PDN

15 jam lalu

Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK Masa Jabatan tahun 2024-2029 Muhammad Yusuf Ateh (tengah) bersama anggota panitia saat memberikan keterangan pers di Kantor  Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Jumat 30 Mei 2024. TEMPO/Subekti.
Rekam Jejak Yusuf Ateh, Kepala BPKP yang Diminta Jokowi untuk Audit PDN

Kepala BPKP Yusuf Ateh diminta Jokowi untuk mengaudit PDN yang mengalami peretasan. Berikut rekam jejak Ketua Pansel KPK tersebut.


Cara dan Syarat Membuat Paspor Untuk Anak, Apa Kelengkapannya?

15 jam lalu

Seorang ibu memangku anaknya saat akan difoto dalam pembuatan Paspor pada festival Imigrasi di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, 21 Januari 2018. Tempo/Fakhri Hermansyah
Cara dan Syarat Membuat Paspor Untuk Anak, Apa Kelengkapannya?

Berikut cara membuat paspor untuk bayi dan anak-anak di Indonesia. Berikut adalah langkah-langkahnya di Imigrasi.


Respons BPKP Usai Diminta Jokowi Audit Tata Kelola Pusat Data Nasional

15 jam lalu

Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh (kiri) mendampingi Presiden Joko Widodo meresmikan Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2024 di Istana Negara, Jakarta, Rabu 22 Mei 2024. Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern (RakornasWasin) tahun ini akan membahas isu-isu penting yang berkaitan dengan penuntasan pembangunan jangka menengah untuk menciptakan kesinambungan pembangunan. TEMPO/Subekti.
Respons BPKP Usai Diminta Jokowi Audit Tata Kelola Pusat Data Nasional

Kepala BPKP merespons permintaan Jokowi untuk mengaudit Pusat Data Nasional yang mengalami peretasan. Apa katanya?