TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terdapat 9,9 juta dari total 44,47 juta pemuda Indonesia berusia 15-24 tahun yang menganggur per Agustus 2023.
Para anak muda kelahiran 1997-2012 atau gen Z itu tidak bersekolah, tidak bekerja, atau tidak sedang mengikuti pelatihan atau not in education, employment, or training (NEET).
Lantas, apakah Indonesia termasuk salah satu negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di dunia?
Dana Moneter Internasional (IMF) merilis data persentase pengangguran negara-negara di dunia per April 2024. Data disajikan dalam Outlook Perekonomian Dunia (WEO). Adapun 10 negara dengan tingkat pengangguran tertinggi sebagai berikut.
Daftar Negara dengan Tingkat Pengangguran Tertinggi 2024
1. Sudan
Level pengangguran di Sudan mencapai 49,5 persen pada April 2024. Rendahnya akses terhadap pendidikan berkualitas menjadi salah satu faktor penyebabnya.
Banyak anak muda di Sudan yang tidak mempunyai keterampilan atau kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, bahkan pengetahuan dasar, seperti baca dan tulis.
2. Afrika Selatan
Terbatasnya tingkat pendidikan juga menjadi faktor utama yang mendorong peningkatan angka pengangguran di Afrika Selatan hingga 33,5 persen.
Permasalahan kesetaraan gender juga merupakan salah satu tantangan yang dihadapi angkatan kerja di negara itu. Perempuan muda di Afrika Selatan seringkali sulit mendapatkan pekerjaan layak dibandingkan dengan laki-laki.
3. Georgia
Menurut studi yang dilakukan sebuah kelompok konsultan independen asal Georgia, PMC Research, kualifikasi pendidikan yang tidak sejalan dengan kebutuhan pasar kerja menjadi penyebab tingginya tingkat pengangguran.
IMF melaporkan angka pengangguran di sebuah negara di kawasan Asia Barat itu sebesar 15,7 persen.
4. Ukraina
Agresi bersenjata antara Rusia dan Ukraina menyebabkan infrastruktur, dunia usaha, dan aktivitas ekonomi di Ukraina terdampak.
Setidaknya 5 juta orang kehilangan pekerjaan akibat pertempuran di Ukraina. Tingkat pengangguran di negara yang dipimpin oleh Presiden Volodymyr Zelenskyy itu pun menyentuh angka 14,5 persen.
5. Republik Makedonia Utara
Dengan persentase sebesar 14,1 persen, Republik Makedonia Utara masuk ke dalam daftar negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di dunia.
Beberapa alasan penyumbang tingginya angka orang menganggur di negara itu adalah kualifikasi yang tidak sesuai dengan keinginan rekruter dan ketatnya persaingan antara lulusan baru (fresh graduate) dengan pekerja berpengalaman.
6. Bosnia dan Herzegovina
Pengangguran menjadi salah satu masalah terbesar yang dihadapi Bosnia dan Herzegovina, dengan persentase sebesar 13,3 persen. Selain ketidaksesuaian antara permintaan dan pasokan tenaga kerja, terbatasnya lapangan pekerjaan serta minimnya kapasitas lembaga yang menangani persoalan ketenagakerjaan pun turut berkontribusi.
7. Armenia
Armenia selama beberapa dekade bergulat dengan tingkat pengangguran tinggi yang menyebabkan ratusan ribu warganya bermigrasi ke Rusia, Amerika Serikat, dan negara lain.
Negara berpenduduk kurang dari 3 juta jiwa di kawasan Kaukasus Selatan itu memiliki persentase pengangguran sebesar 13 persen.
8. Maroko
Level pengangguran di Maroko mencapai 12 persen pada April 2024. Salah satu sektor yang berkontribusi besar terhadap tingginya angka tersebut adalah pertanian.
Komisi Tinggi Perencanaan (HCP) Maroko menyatakan kekeringan menjadi penyebab pertanian di negara itu terpuruk sejak akhir tahun lalu.
9. Spanyol
Data tingkat pengangguran di Spanyol menembus angka 11,6 persen. Tingginya level orang tanpa pekerjaan terjadi karena angkatan kerja di Spanyol harus berjuang dengan banyaknya kontrak kerja yang bersifat sementara.
Alasan utama lainnya adalah sebagian besar perekonomian di negara itu hanya didorong oleh perusahaan-perusahaan kecil.
10. Albania
Sebagai salah satu negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di dunia, Albania memiliki persentase orang tanpa pekerjaan sebesar 11 persen.
Akibatnya, mayoritas penduduk berusia di bawah 30 tahun di Albania lebih memilih merantau ke luar negeri sebagai satu-satunya jalan meraih masa depan.
Sementara Indonesia berada di peringkat ke-57 dengan persentase sebesar 5,2 persen. Menurut Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, penyebab tingginya angka pengangguran di Indonesia akibat ketidaksesuaian antara pendidikan yang ditempuh dengan permintaan rekruter.
“Didapati mismatch, jadi output (luaran) dari pendidikan vokasi belum sesuai dengan kebutuhan pasar kerja,” kata Ida dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 20 Mei 2024, seperti dikutip dari Antara.
MELYNDA DWI PUSPITA
Pilihan Editor: Rupiah Menguat Setelah Data Pengangguran AS Lebih Tinggi