TEMPO.CO, Jakarta - Otorita Ibu Kota Nusantara (Otorita IKN) mengklaim investasi untuk pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur terus berlanjut. Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono menyebut hingga groundbreaking VI yang dilaksankaan pada 4-5 Juni, investasi yang masuk sudah Rp 51,3 triliun.
"Ini untuk investasi yang sifatnya swasta atau direct investment (investasi langsung)," kata Agung ketika ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Senin, 10 Juni 2024.
Selain investasi langsung, kata Agung, ada minat investasi lewat skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha atau KPBU yang saat ini sudah berkomitmen untuk feasibility study atau studi kelayakan.
Menurut Agung, ada 9 perusahaan yang sudah berkomitmen hingga tahap tersebut. "Di antaranya ada tiga negara dari investor asing dan indikasinya sekitar Rp 45 triliun," kata Agung.
Dalam groundbreaking VI proyek IKN pada 4-6 Juni lalu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan sejumlah proyek pembangunan, di antaranya pembangunan Gedung Bank Tabungan Negara (BTN), Bina Bangsa School, Program Studi Doktor Internasional Universitas Gunadarma, Sekolah Islam Al-Azhar Sumaercon Nusantara, Nusantara Sustainability Hub yang merupakan proyek kolaborasi Pertamina dan Bakrie Group, Arena Lifestyle F&B, serta PLN Hub.
Sebagai informasi, pembangunan IKN secara menyeluruh disebut membutuhkan biaya sekitar Rp 466 triliun dengan porsi 19-20 persen dari APBN dan 80 dari non-APBN.
Otorita IKN menargetkan sekaligus optimistis investasi masuk mencapai Rp 100 triliun hingga akhir 2024. "Optimistis dong. Kalau kerja harus optimistis," kata Sekretaris Otorita IKN Jaka Santos ketika ditemui di Ombudsman RI pada Rabu, 20 Maret 2024.
Pilihan Editor: Pengamat Ekonomi: Perputaran Uang Prostitusi Online Rusak Fudamental Ekonomi