Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada Usulan Tambah 40 Kementerian, Indonesia Pernah Punya Kabinet 'Super Gemoy' 100 Menteri

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Pasangan calon presiden dan Wakil Presiden Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dan Pasangan calon presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hadir dalam rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.
Pasangan calon presiden dan Wakil Presiden Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dan Pasangan calon presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hadir dalam rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan terpilih Prabowo-Gibran sedang mempersiapkan kabinetnya. Di tengah upaya merangkul banyak partai untuk masuk koalisi, muncul usulan agar kabinet mendatang berisi lebih dari 33 kementerian seperti diatur undang-undang.

Sejumlah pihak mengusulkan agar pemerintahan mendatang mempunyai 40 kementerian. Kabinet gemoy alias gemuk ini dianggap cocok dengan kondisi Indonesia yang mempunyai banyak penduduk dan wilayah luas.

Menteri Perdagangan yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan alias Zulhas menyebut wacana penambahan nomenklatur kementerian di pemerintahan Prabowo merupakan ide yang bagus.

“Saya kira karena dunia terus berkembang, keadaan terus berkembang, jadi kalau mau ditambah nomenklaturnya itu bagus,” kata Zulhas saat ditemui usai Workshop dan Rakornas PAN Pemenangan Pilkada 2024 di Jakarta, Kamis malam, 9 Mei 2024.

Menurut Zulhas, Indonesia merupakan negara besar dengan berbagai tantangan yang dimiliki, sehingga penambahan nomenklatur merupakan hal yang bagus. Namun begitu, dia menyebut ditambah atau tidaknya kementerian merupakan hak Prabowo Subianto selaku presiden terpilih.

“Itu haknya presiden terpilih, ya. Tetapi negara Indonesia yang besar, kita belasan ribu pulau, penduduk hampir 280 juta lebih, dan segala masalah yang ada; kalau perlu diperbanyak, ditambah nomenklatur, saya kira itu juga bagus,” ucapnya.

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang mengatakan bahwa wacana penambahan nomenklatur kementerian menjadi 40 pada kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran harus dilakukan dengan merevisi Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara.

"Penambahan kementerian untuk mengubah nomenklatur kementerian harus merevisi UU 39/2008," kata Junimart dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Sebab, kata dia, pada Pasal 12,13, dan 14 UU Kementerian Negara telah mengatur tentang pembatasan jumlah bidang kementerian yakni sebanyak 34. "Disebutkan paling banyak 34 kementerian, dengan rincian 4 menko (menteri koordinator), dan 30 menteri bidang," katanya.

Dia pun mengingatkan agar wacana penambahan nomenklatur kementerian pada kabinet Prabowo-Gibran mendatang tidak sekadar hanya untuk mengakomodasi kepentingan politik. "Bukan karena kepentingan politik atau bagi-bagi kekuasaan yang berdampak kepada pemborosan anggaran," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia mengatakan bahwa Revisi Undang-undang (RUU) tentang perubahan atas UU Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara diperlukan agar bangsa Indonesia mengikuti perkembangan zaman.

Menurutnya UU tentang Kementerian telah diterapkan sejak 16 tahun silam. Padahal, kata dia, Indonesia dalam 16 tahun terakhir sudah jauh berkembang dan dunia pun sudah semakin maju.

Kabinet 100 Menteri

Pemerintahan Indonesia di awal Kemerdekaan sangat tidak stabil. Tekanan Belanda yang mencoba menjajah kembali dan juga gejolak politik di dalam negeri membuat Presiden Soekarno berkali-kali membubarkan kabinet. Bahkan ada kabinet yang hanya berumur tak sampai 3 minggu.

Jumlah nomenklatur kementerian juga terus berubah-ubah. Kabinet pertama Soekarno berjumlah 21 kementerian namun hanya bertahan 2 bulan lebih, lalu berganti dengan kabinet yang dipimpin Perdana Menteri Sutan Sjahrir dengan 17 menteri.

Kabinet ini hanya bertahan 3 bulan, lalu lahir Kabinet Sjahrir II dengan 25 menteri selama 8 bulan. Setelah itu muncul Kabinet Sjahrir III dengan 32 menteri yang bertahan 8 bulan.

Setelah itu, pemerintahan silih berganti dengan kabinet yang rata-rata bertahan tiga bulan. Jumlah menteri pun berubah-ubah dengan rekor menteri terbanyak pada Kabinet Dwikora I dengan 110 menteri yang bertugas 27 Agustus 1964 hingga 22 Februari 1966.

Setelah itu, muncuk Kabinet Dwikora II dengan 132 menteri yang hanya bertugas sebulan dari 24 Februari 1966 hingga 28 Maret 1966.

Setelah Orde Baru di bawah Presiden Soeharto, pemerintahan relatif stabil. Kabinet berganti 5 tahun sampai terjadi Reformasi 1998. Setelah Soeharto lengser dan digelar Pemilu 1999, Abdurahman Wahid alis Gus Dur terpilih oleh MPR menjadi Presiden.

Sempat terjadi gejolak ketika ia dilengserkan Sidang Istimewa MPR sehingga pemerintahannya hanya berumur 2 tahun. Ia digantikan wakil presiden Megawati yang memimpin 3 tahun sebelum Susilo Bambang Yudhoyono menang dua kali Pilpres 2004 dan 2009. Setelah itu, Jokowi menjadi presiden dua periode pada 2014-2019 dan 2019-2024.

Berikut Perjalanan Kabinet Indonesia diolah dari Wikipedia:

No

Nama Kabinet

Masa Kerja

Pemimpin

Jumlah
Menteri

1

Presidensial

2/9/1945-14/11/1945

Soekarno

21

2

Sjahrir I

14/11/1945-28/2/1946

Sutan Syahrir

17

3

Sjahrir II

12/2/1946-2/10/1946

25

4

Sjahrir III

2/10/1946-27/6/1947

32

5

Amir Sjarifuddin I

3/7/1947-11/11/1947

Amir Sjarifuddin

34

6

Amir Sjarifuddin II

11/11/1947-23/1/1948

37

7

Hatta I

29/1/1948-4/8/1949

Mohammad Hatta

17

*

Darurat

19/12/1948-14/7/1949

S. Prawiranegara

12

8

Hatta II

4/8/1949-14/12/1949

Mohammad Hatta

19

*

RIS

20/12/1949-6-9-1950

Mohammad Hatta

17

9

Susanto

27/12/1949-16/1/1950

Susanto Tirtoprodjo

10

10

Halim

22/1/1950-15/8/1950

Abdul Halim

15

11

Natsir

6/9/1950-27/4/1951

Mohammad Natsir

18

12

Sukiman-Suwirjo

27/4/1951-3/4/1952

Sukiman Wirjosandjojo

20

13

Wilopo

3/4/1952-3/7/1953

Wilopo

18

14

Ali Sastroamidjojo I

1/8/1953-24/7/1955

Ali Sastroamidjojo

20

15

Burhanuddin Harahap

12/8/1955-3/3/1956

Burhanuddin Harahap

23

16

Ali Sastroamidjojo II

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

24/3/1956-14/3/1957

Ali Sastroamidjojo

25

17

Djuanda

9/4/1957-5/7/1959

Djuanda Kartawidjaja

24

18

Kerja I

10/7/1959-18/2/1960

Soekarno

33

19

Kerja II

18/2//1960-6/3/1962

40

20

Kerja III

6/3/1962-13/11/1963

60

21

Kerja IV

13/11/1963-27/8/1964

66

22

Dwikora I

27/8/1964-22/2/1966

110

23

Dwikora II

24/2/1966-28/3/1966

132

24

Dwikora III

28/3/1966-25/7/1966

79

25

Ampera I

28/7/1966-11/10/1967

Soeharto

31

26

Ampera II

17/10/1967-10/6/1968

24

27

Pembangunan I

10/6/1968-28/3/1973

Soeharto

24

28

Pembangunan II

28/3/1973-29/3/1978

24

29

Pembangunan III

31/3/1978-19/3/1983

32

30

Pembangunan IV

19/3/1983-21/3/1988

42

31

Pembangunan V

23 Maret 1988-17/3/1993

44

32

Pembangunan VI

17/3/1993-14/3/1998

43

33

Pembangunan VII

14/3/1998-21/5/1998

38

34

Reformasi Pembangunan

23/5/1998-20/10/1999

B.J. Habibie

37

35

Persatuan Nasional

29/10/1999-23/7/2001

Abdurahman Wahid

36

36

Gotong Royong

10/8/2001-20/10/2004

Megawati Soekarnoputri

33

37

Indonesia Bersatu

21/10/2004- 20/10/2009

Susilo Bambang Yudhoyono

34

38

Indonesia Bersatu II

22/10/2009-20/10/2014

34

39

Kerja

27/10/2014-20/10/2019

Joko Widodo

34

40

Indonesia Maju

23/10/2019-

34

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Franz Magnis Wanti-wanti 3 Hal ini Terus Diperjuangkan Selama Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 jam lalu

Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Franz Magnis-Suseno saat ditemui TEMPO di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa, 14 November 2023. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Franz Magnis Wanti-wanti 3 Hal ini Terus Diperjuangkan Selama Pemerintahan Prabowo-Gibran

Franz Magnis Suseno menyampaikan tiga hal yang tidak boleh hilang di era pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming


Try Sutrisno Sebut Tak Masalah Kementerian Bertambah: Gemuk Enggak Apa, Asal Tak Ceroboh

1 jam lalu

Wakil Presiden RI ke-6 Jend. TNI (Purn) Try Sutrisno saat menjawab pertanyaan wartawan terkait wejangan politiknya untuk Presiden terpilih Prabowo Subianto. Ini merupakan momen kunjungan dari Ketua MPR RI Bambang Soesatyo di kediaman Try di Menteng, Jakarta Pusat pada Senin, 20 Mei 2024.TEMPO/Adinda Jasmine
Try Sutrisno Sebut Tak Masalah Kementerian Bertambah: Gemuk Enggak Apa, Asal Tak Ceroboh

Wakil Presiden RI ke-6 Try Sutrisno menyebut tak masalah untuk menambah jumlah kementerian, asal sesuai dengan kebutuhan bangsa.


Sri Mulyani Siapkan APBN 2025 untuk Prabowo-Gibran, Pertumbuhan 5,1 dan Defisit 2,45 Persen

6 jam lalu

Sri Mulyani memaparkan masalah impor bukan hanya tanggung jawab satu institusi saja. Tanjung Priok Jakarta Utara, 18 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Sri Mulyani Siapkan APBN 2025 untuk Prabowo-Gibran, Pertumbuhan 5,1 dan Defisit 2,45 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyiapkan APBN 2025 untuk dijalankan pemerintahan Prabowo-Gibran dengan pertumbuhan 5,1 persen dan defisit 2,45 persen


Terkini: Elon Musk Bicara soal PLTS di World Water Forum, Jokowi Bakal Meninggalkan Utang Terbesar Pascareformasi?

10 jam lalu

Elon Musk yang merupakan pemilik dari perusahaan SpaceX dan Tesla, menempati posisi pertama dalam daftar orang terkaya di dunia tahun 2022 versi Forbes. Ia bahkan baru saja membeli Twitter. Elon Musk kembali menjadi orang terkaya di dunia nomor 1 dengan jumlah kekayaan mencapai US$ 219 miliar. NTB/Carina Johansen via REUTERS
Terkini: Elon Musk Bicara soal PLTS di World Water Forum, Jokowi Bakal Meninggalkan Utang Terbesar Pascareformasi?

Pemilik sekaligus CEO Tesla Inc. dan SpaceX, Elon Musk, menilai PLTS bisa menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan krisis ketersediaan air global


Jokowi Tinggalkan Utang Terbesar setelah Reformasi, Ini PR Prabowo-Gibran

12 jam lalu

Presiden Joko Widodo bersama Presiden Terpilih Prabowo Subianto (kanan) menerima kunjungan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Perdana Menteri Singapura Terpilih Lawrence Wong (kiri) di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin 29 April 2024. Lee berkunjung dalam rangka pertemuan Singapore-Indonesia Leader's Retreat yang kali ini dijamu oleh Jokowi. TEMPO/Subekti.
Jokowi Tinggalkan Utang Terbesar setelah Reformasi, Ini PR Prabowo-Gibran

Presiden Jokowi, yang akan lengser pada Oktober 2024, bakal menjadi Kepala Negara RI yang meninggalkan utang terbesar pascareformasi.


Jelang Rakernas V PDIP: Api Abadi Mrapen, Tak Undang Jokowi, dan Sikap Politik ke Depan

14 jam lalu

Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Syaiful Hidayat (tengah) dalam konferensi pers Rakernas IV di kantor DPP PDIP, Jakarta pada Kamis, 16 Mei 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Jelang Rakernas V PDIP: Api Abadi Mrapen, Tak Undang Jokowi, dan Sikap Politik ke Depan

PDIP akan menggelar Rakernas pada pekan ini. Berikut sederet fakta menariknya, mulai dari api abadi Mrapen, tak undang Jokowi, dan sikap politik PDIP.


TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

1 hari lalu

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto memberikan sambutan saat hadir dalam silaturahmi dan doa bersama ulama dan tokoh masyarkat di Banda Aceh, Selasa, 26 Desember 2023. Silaturahmi dan doa bersama tersebut dalam rangka memperingati 19 tahun tsunami Aceh bersama para ulama dan tokoh masyarakat se-Aceh. Foto: TKN Prabowo - Gibran
TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

Pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan 27 persen suara di Aceh, pada Pilpres 2024.


Nasdem Sebut Penambahan Kementerian Tak Lewat Perppu atau Putusan MK, Ini Alasannya

1 hari lalu

Wakil Ketua Baleg DPR RI Achmad Baidowi (Awiek) dalam Rapat Pleno Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian dipantau secara daring melalui YouTube Baleg DPR RI di Jakarta, Kamis, 16 Mei 2024.
Nasdem Sebut Penambahan Kementerian Tak Lewat Perppu atau Putusan MK, Ini Alasannya

Nasdem menyatakan penambahan kementerian melalui revisi UU Kementerian Negara menciptakan partisipasi publik.


Wacana Penambahan Kementerian, Peneliti LP3ES Sebut Justru Perlu Dibatasi

2 hari lalu

Ki-ka: Ketua LP3E KADIN, Didik Junaedi Rachbini; Peneliti dari Leiden University, David Henley, dan Peneliti dari LP3ES, Wijayanto, dalam diskusi di ITS Tower, Jakarta Selatan, Minggu, 25 Agustus 2019. Tempo/Fajar Pebrianto
Wacana Penambahan Kementerian, Peneliti LP3ES Sebut Justru Perlu Dibatasi

Direktur Pusat Studi Media dan Demokrasi LP3ES, Wijayanto, mengatakan seharusnya jumlah kementerian justru harus dibatasi, bukan ditambah.


Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

2 hari lalu

Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Prof. Yusril Ihza Mahendra memberikan sambutan saat acara pembukaan Musyawarah Dewan Partai (MDP) Partai Bulan Bintang di Kantor DPP PBB di Jakarta, Sabtu 18 mei 2024. ANTARA/Genta Tenri Mawangi.
Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran