Beberapa produk utama impor nonmigas Indonesia dengan penurunan terdalam secara bulanan pada Maret 2024 ini, antara lain barang dari besi dan baja (HS 73) yang turun 37,67 persen, perabotan dan alat penerangan (HS 94) turun 30,95 persen, plastik dan barang dari plastik (HS 39) turun 27,75 persen, filamen buatan (HS 54) turun 27,01 persen, serta kendaraan dan bagiannya (HS 87) turun 19,71 persen (MoM).
Sementara itu, buah-buahan (HS 08) menunjukkan kenaikan impor terbesar pada Maret 2024 sebesar 117,91 persen; diikuti kapal, perahu, dan struktur terapung (HS 89) yang naik 42,25 persen; susu, mentega, dan telur (HS 04) naik 36,63 persen; perangkat optik, fotografi, dan sinematografi (HS 90) naik 34,31 persen; serta pulp dari kayu (HS 47) naik 28,32 persen (MoM).
Berdasarkan negara asalnya, impor nonmigas Indonesia didominasi dari Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan dengan total pangsa 45,01 persen dari total impor nonmigas Maret 2024. Negara utama asal impor dengan penurunan terdalam pada Maret 2024 adalah Swedia yang turun 22,95 persen, diikuti Tiongkok turun 22,76 persen, Inggris turun 18,46 persen, Malaysia turun 17,59 persen, dan Thailand turun 16,64 persen (MoM).
Secara kumulatif total impor Indonesia selama periode Januari–Maret 2024 mencapai US$ 54,90 miliar atau turun 0,10 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$ 54,95 miliar. Penurunan impor periode Januari sampai Maret 2024 disebabkan penurunan impor nonmigas sebesar 1,57 persen dan kenaikan impor migas sebesar 8,13 persen (YoY).
Pilihan Editor: Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok