Zulhas menyebut peningkatan nilai ekspor pada Maret 2024 tersebut didorong peningkatan ekspor nonmigas sebesar 17,12 persen dan migas 5,62 persen dibandingkan Februari 2024 (MoM).
“Kinerja ekspor nonmigas Maret 2024 secara bulanan terbilang baik karena mencatatkan pertumbuhan positif pada seluruh sektor," katanya.
Pada Maret ini, ekspor sektor industri pengolahan naik signifikan sebesar 21,45 persen, ekspor sektor pertanian naik 16,08 persen, dan sektor pertambangan naik 2,45 persen (MoM). Peningkatan harga beberapa komoditas andalan Indonesia di pasar internasional seperti emas, minyak kelapa sawit (CPO), batu bara, dan kakao disebut mendongkrak ekspor nonmigas Indonesia.
Beberapa produk utama ekspor nonmigas dengan peningkatan signifikan pada Maret 2024, di antaranya logam mulia dan perhiasan atau permata (HS 71) yang melonjak 206,58 persen. Kemudian barang dari besi dan baja (HS 73) naik 58,80 persen, tembakau dan rokok (HS 24) naik 28,28 persen, besi dan baja (HS 72) naik 27,06 persen, serta kakao dan olahannya (HS 18) naik 26,41 persen (MoM).
Dia mengatakan Tiongkok, AS, dan India menjadi pasar utama ekspor nonmigas Indonesia pada Maret 2024 sebesar US$ 8,72 miliar dengan kontribusi sebesar 41,22 persen terhadap ekspor nonmigas nasional.
Selanjutnya: Peningkatan kinerja ekspor nonmigas Indonesia di Maret ini....