Sri Mulyani mengungkapkan salah satu pilot project yang sudah berjalan, yakni pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap atau PLTU Cirebon 1 power plant.
"Dengan kapasitas 660 megawatt, akan membutuhkan biaya kurang lebih US$ 1,3 miliar untuk memensiunkan dini pembangkit listrik ini dalam 7 tahun ke depan. Namun, proses ini dapat menyelamatkan 28.5 juta ton CO2e," tutur Sri Mulyani.
Di samping itu, Sri Mulyani mengingatkan bahwa kredit karbon juga harus segera disiapkan. Utamanya mengenai selera investasi sektor swasta akan instrumen ini. Menurut dia, peranan multilateral development bank seperti World Bank, ADB, dan AIIB sangatlah kritikal dalam mengoreksi persepsi risiko dan manajemen.
"Tanpa peranan mereka, kita hanya akan bergantung pada pembiayaan publik, baik pada skala nasional maupun global dan tidak menarik pembiayaan dari sektor swasta sama sekali," ucap Sri Mulyani.
Sri Mulyani bersama Menteri Keuangan Belanda Steven van Weyenberg menyambut baik segala kolaborasi dalam hal transisi dan solusi permasalahan iklim. "Termasuk dalam Task Force for the Global Mobilization against Climate Change," kata dia.
Pilihan Editor: Harga Emas Antam Hari Ini Stagnan di Rp 1.347.000 per Gram