TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan serangan Iran ke Israel mengakibatkan harga emas dan minyak pada Selasa nanti mengalami kenaikan.
Meski dalam perdagangan hari Jumat kemarin, harga emas dan minyak dunia mengalami penurunan yang cukup signifikan. "Salah satunya karena data Amerika yang cukup bagus sehingga dolar mengalami penguatan," kata Ibrahim melalui pesan suara pada Minggu, 14 April 2024.
Ia berujar pengamat perlu melihat apakah infrastruktur Israel cukup mengalami kerugian besar atau tidak, sehingga mengakibatkan kenaikan harga minyak dan emas. Jika dilihat pada situasi saat ini , banyak sekali serangan senjata diluncurkan oleh Iran tapi ditangkis oleh drone dan senjata Israel.
Dampak dari tensi politik yang tinggi di Timur Tengah mengakibatkan harga emas meluncur tinggi. "Kemungkinan besar untuk harga emas sendiri masih akan terus mengalami kenaikan," ucapnya.
Ibrahim memperkirakan target emas untuk saat ini berada di level 2.350 dan sudah tercapai jika berada di angka 2.400. Namun, ia yakin angka 2.400 itu tidak akan tercapai di akhir tahun, meski bank sentral Amerika menurunkan suku bunga.
Apalagi pasca hamas menolak genjatan senjata dengan Israel dan serangan seporadis dari negara-negara Arab. Belum lagi ada serangan balasan dari Israel yang melibatkan Amerika, Rusia, dan Tiongkok.
Akibatnya, minyak mentah dunia kemungkinan besar mendidih lebih tajam lagi. "Ini akan membuat kilang-kilang minyak di Timur Tengah sedikit berkurang dalam produksinya," kata Ibrahim.
Ibrahim melihat ada ketakutan bahwa Israel mengincar kilang-kilang di Iran. Sehingga, kebutuhan produksi untuk pemenuhan anggota-anggota OPEC mengalami penurunan.
"Ini membuat harga minyak mentah akan mendidih dan kemungkinan menyentuh di level 100 dolar per barrel di tahun 2024," ujar Ibrahim.
Ia menyebut, pengamat sendiri tak menyangka jika Iran menyerang secara langsung Israel di hari Minggu, 14 April 2024. Walaupun mereka menduga Iran akan menyerang melalui pihak ketiga seperti Hizbullah, Irak, Houwti, dan Hamas. Bahkan Amerika Serikat mengalami keterkejutan yang sama.
Pilihan Editor: Sidang Sengketa Pilpres: Apa Kata 4 Menteri tentang Bansos Jokowi?