TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha dan konglomerat asal Indonesia, Prajogo Pangestu masuk dalam 5 orang di dunia yang kekayaannya paling banyak bertambah sepanjang 2023 versi Forbes.
Dilansir dari Forbes, kekayaan bersih yang didapatkan Prajogo sebesar $52,8 miliar yang bertambah $47,9 miliar. Taipan ini mengumpulkan kekayaan melalui industri kayu dan petrokimia.
Dia mengambil bisnis pertambangan batu bara pada Maret 2023. Pada Oktober 2023, Prajogo mencatatkan perusahaan energi terbarukan yang memiliki produsen geotermal terbesar di negara tersebut di Bursa Efek Indonesia. Sejak saat itu sahamnya melonjak lebih dari 800 persen.
Dari jumlah penambahan kekayaan itu, Prajogo berada di urutan ke-4 di bawah Jeff Bezos, Mark Zuckerberg, dan Elon Musk yang berada di posisi pertama.
Prajogo Pangestu menempati posisi ketiga dalam daftar 50 Orang Terkaya di Indonesia dengan harta sebanyak USD 6 miliar atau Rp 86 triliun dari usahanya di bidang petrokimia. Ia merupakan putra pedagang karet dan memulai bisnis kayu pada akhir 1970-an. Forbes
Profil Prajogo Pangestu
Konglomerat ini lahir pada 13 Mei 1944 di Bengkayang, Kalimantan Barat. Prajogo Pangestu adalah salah satu pengusaha terkaya di Indonesia sebelum krisis ekonomi pada 1997. Walaupun begitu, Prajogo Pangestu berhasil mempertahankan bisnisnya dan menjadi salah satu tokoh terkaya di Indonesia.
Prajogo Pangestu, putra seorang pedagang karet, memulai kariernya sebagai sopir angkutan kota (angkot) di kampung halamannya, Kalimantan Barat, sebelum mencoba peruntungannya di Jakarta. Meskipun tidak berhasil, dia kembali ke rumah orangtuanya.
Pada 1965, dia bertemu dengan pengusaha kayu Malaysia, Bong Sun On atau Burhan Uray, yang merupakan bos dari perusahaan kayu Djajanti Timber Group. Pada 1969, Prajogo mulai bekerja di PT Djajanti Group untuk mengelola Hak Pengusahaan Hutan (HPH) di Kalimantan Tengah. Meski hanya lulusan sekolah menengah pertama, Prajogo terus berusaha dan beberapa tahun kemudian diangkat sebagai General Manager (GM) di Plywood Nusantara.
Dengan pengalaman di industri kayu, Prajogo mendirikan Barito Pacific pada akhir 1980-an setelah mengurangi bisnis kayunya pada 2007.
Pada tahun yang sama, Barito Pacific mengakuisisi 70 persen saham perusahaan petrokimia, Chandra Asri. Pada 2011, Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia.
Prajogo juga memasuki industri batu bara melalui perusahaan Petrindo Jaya Kreasi pada Maret 2023. Setelah itu, dia juga mencatatkan saham di perusahaan energi terbarukan Barito Renewables Energy pada Oktober 2023.
Sebagai pendiri dan presiden komisaris Barito Pacific, Prajogo Pangestu telah menduduki berbagai posisi strategis di beberapa perusahaan, termasuk menjadi Chairman Barito Pacific Group sejak 1977 hingga sekarang.
Bos Barito Pacific ini juga termasuk pengusaha yang berinvestasi dalam proyek pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara. Dia menjadi anggota konsorsium Agung Sedayu Group (AGS) yang dipimpin langsung oleh Sugianto Kusuma alias Aguan, pendiri sekaligus bos Agung Sedayu.
ANANDA BINTANG I RADEN PUTRI | AMELIA RAHIMA SARI
Pilihan Editor: Prajogo Pangestu Kokoh di Puncak, Ini 7 Orang Terkaya di Indonesia Maret 2024