TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengakui penyelenggaraan mudik di Pelabuhan Merak masih bermasalah. Setidaknya, ada dua problem yang menjadi sorotan untuk dievaluasi.
"Memang benar kata Pak Jokowi, yang sedikit masalah itu di Merak," kata Budi Karya ketika ditemui di sela acara Halal Bihalal Lebaran 2024 di Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Rabu, 10 Maret 2024. “Tiba-tiba naik 65 persen (lonjakan mudik). 38 persen dari mereka tidak beli tiket, ikut antre.”
Merespons masalah tersebut, Budi Karya mengklaim ada alternatif dengan memindahkan pemudik yang tidak memiliki tiket ke Pelabuhan Ciwandan. Namun, kata dia, mereka menolak. Sementara itu, Kemenhub mendapati adanya calo yang menjual tiket kepada pemudik.
Namun dari kasus tersebut, Budi Karya mengklaim bisa menemukan cara untuk mitigasi. “Pertama, Ferizy harus wajib beli tiket secara online,” kata Budi Karya.
Kedua, mengubah cara beroperasi kapal ketika terjadi antrean panjang. Ia mengatakan bongkar muat barang tidak dilakukan di Merak maupun Bakauheni untuk mempecepat waktu perjalanan kapal.
Selain itu, Budi Karya berujar, sudah ada tambahan kapal. “Pelabuhan Panjang dan Pelabuhan Ciwandan ada dua kapal besar juga, sehingga orang tidak perlu ke Bakauheni. Sampai Panjang bisa langsung naik kapal. Itu menyelesaikan,” kata Budi Karya.
Selanjutnya: Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga mengatakan....