Bandara Banyuwangi juga telah siap apabila dilaksanakan penerbangan malam, terutama apabila terjadi delay. “Tidak ada penerbangan malam. Namun apabila ada sesuatu yang mengharuskan ada penerbangan malam kami siap,” ungkapnya.
Untuk jumlah penumpang yang datang maupun berangkat dari Bandara Banyuwangi sejak masa angkutan Lebaran mulai H-7 hingga H-4 April, mencapai 2.071 orang.
“Jumlah penumpang pada periode yang sama dibanding Lebaran tahun 2023 lalu, ada peningkatan 18 persen. Kami prediksi untuk arus mudik di Bandara Banyuwangi puncaknya, Sabtu dan Minggu, atau H-4 dan H-3 lebaran,” kata Johan.
Okupansi rata-rata pesawat dari Jakarta tujuan Banyuwangi hampir menyentuh 100 persen dalam beberapa hari terakhir. Tiket rute tujuan yang sama untuk jadwal beberapa hari ke depan juga telah banyak yang habis. "Biasanya penerbangan dari Jakarta rata-rata okupansinya 70 hingga 80 persen. Untuk beberapa hari terakhir full seat semua," tutur dia.
Selama arus mudik, sejak 3 April lalu, sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi. Untuk rute Jakarta – Banyuwangi pulang pergi (PP) terdapat tambahan penerbangan menjadi 2 kali dalam sehari.
Dengan demikian rute Jakarta – Banyuwangi (pp) dilayani 3 maskapai, yakni Super Air Jet, Citilink, dan Batik Air. Tambahan penerbangan tidak hanya rute Jakarta – Banyuwangi, namun juga Surabaya menuju Banyuwangi PP dilayani tiap hari oleh maskapai Wings Air.
Pilihan Editor: Bandara Banyuwangi Raih Sertifikasi Bandara Ramah Lingkungan dari Lembaga Ini