TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia disebut kalah dalam penerapan tarif jalan tol gratis selama periode libur Lebaran 2024. Bagaimana tidak, di saat negara tetangga, Malaysia, membebaskan biaya jalan bebas hambatan selama mudik, pemerintah Indonesia hanya sanggup memberikan diskon 20 persen. Lantas, seperti apa faktanya?
1. Pemerintah Malaysia gratiskan tarif jalan tol Lebaran 2024
Pemerintah Malaysia telah mengumumkan pembebasan biaya jalan tol pada 8 dan 9 April 2024 bersamaan dengan Hari Raya Idul Fitri, meskipun hal ini hanya berlaku untuk kendaraan pribadi. Menteri Pekerjaan Umum Malaysia, Alexander Nanta Linggi, mengatakan inisiatif ini dibiayai pemerintah sekitar RM37,6 juta atau Rp 125 miliar lebih.
2. Pemerintah Indonesia diskon 20 persen tarif tol selama Lebaran
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) memberi diskon tarif tol sebesar 20 persen di Trans Jawa dan Tol Trans Sumatera, yakni Tol Indralaya-Prabumulih dan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung. Hal itu disampaikan Basuki dalam rapat kerja atau Raker Persiapan Mudik 2024 di Komisi V DPR RI, Selasa, 2 April 2024.
Diskon berlaku saat periode mudik pada 3 April 2024 mulai pukul 05.00 hingga 5 April 2024 pukul 05.00 dan periode arus balik pada 17 April 2024 pukul 05.00 hingga 19 April 2024 pukul 05.00. Diskon tarif tol juga diberikan BUJT di Tol Krian-Legundi-Bunder untuk kendaraan golongan II dan II sebesar 14 persen serta golongan IV dan V sebesar 35 persen.
“Potongan tarif ini berlaku untuk transaksi nontunai dengan saldo kartu e-toll, cukup. Karena itu kami mohon agar masyarakat dapat memastikan saldo kartu e-toll cukup selama perjalanan,” kata Basuki.
3. DPR minta tambahan diskon
Anggota Komisi V dari Fraksi PKS Sigit Sosiantomo meminta diskon tarif ditambah menjadi 50 persen. Musababnya, diskon 20 persen itu baru berasal dari BUJT. Ia pun meminta kepada Basuki agar pemerintah turut berkontribusi dengan memberi diskon tambahan 30 persen.
“Pak Menteri berinisiatif diskon sampai 50 persen? Saya setuju dengan Pak Ketua tadi kan minta diskon. Diskon 30 persen dari Menteri PUPR,” ujarnya.
4. DPR sindir Indonesia kalah dari Malaysia
Sigit menduga, jalan tol sudah bisa mendapat keuntungan ketika dilewati 100 ribu kendaraan per hari. Ia mengatakan rata-rata perjalanan saat kondisi lalu lintas normal di Tol Jakarta-Cikampek bisa mencapai 500 ribu kendaraan. Kemudian Tol Jagorawi sekitar 300 ribu hingga 400 ribu kendaraan per hari.
“Itu sudah untung besar. Negara ini, BUJT, untung besar,” ucap Sigit. Karena itu, Sigit menilai pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan populis.
“Lima puluh persen, Pak Menteri. Masak kalah sama Malaysia, gratis tol saat Lebaran,” kata Sigit. “Pak Menteri tersenyum. Kayaknya setuju ini, Pak Ketua.”
5. Peluang diskon 50 persen
Menanggapi usulan tersebut, Basuki Hadimuljono menepis adanya kemungkinan diskon tarif jalan tol 50 persen untuk periode Lebaran 2024. “Saya kira, subsidi-subsidi lagi, nggak, lah,” kata Basuki ketika ditemui media usai raker.
Sementara itu, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Subakti Syukur, kebijakan menggratiskan tarif jalan tol tidak bisa dilakukan oleh Jasa Marga karena ada kepemilikan pabrik serta perusahaan asing di dalamnya.
Ia menilai apabila kebijakan tarif tol gratis itu diterapkan akan sulit. “Kalau ditanggung kami semua, agak repot juga diskusinya. Enggak semuanya milik BUMN,” ujarnya. Belum lagi, ucap Subakti, pemberian diskon tarif tol ini terbilang sulit.
RIRI RAHAYU | NOVALI PANJI NUGROHO
Pilihan Editor: Dibandingkan dengan Tarif Tol Gratis di Malaysia, Dirut Jasa Marga: Kalau Kami Tanggung Semua Repot