TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan kenaikan Harga Pokok Penjualan (HPP) gabah petani baru dalam perencanaan dan penghitungan. Namun Kepala Negara memberi sinyal penyesuaian bakal rampung sebelum akhir pekan ini.
“Saya kira besok atau Jumat selesai,” kata Jokowi ditemui usai melepas bantuan kemanusiaan di Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Rabu, 3 April 2024.
Pemerintah menetapkan HPP lewat Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 6 Tahun 2023 tentang Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras. Dalam aturan itu, HPP untuk gabah kering panen (GKP) ditetapkan Rp 5.000 per kg di tingkat petani dan di tingkat penggilingan Rp 5.100 per kg.
Sebelumnya Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan pemerintah tengah mempersiapkan revisi HPP sesuai pembahasan pihak terkait. Arief menyampaikan ini dalam acara Apel Siaga Pengamanan Pasokan dan Harga Jelang Idul Fitri 2024, di Kantor Perum Bulog Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin, 1 April 2024.
Dalam acara itu, Arief mengatakan pemerintah harus menjaga harga di tingkat petani maupun konsumen. Pemerintah berusaha menyeimbangkan harga di hulu, tengah, dan hilir – walau sadar tidak bisa menyenangkan semua pihak.
Arief mengatakan harga di petani katanya harus disesuaikan dengan agroinput dan margin yang cukup sehingga petani mau meningkatkan produksi. Namun, harga di hilir atau konsumen juga tetap harus dijaga.
Kepala Bapanas menilai jangan sampai HPP di petani tinggi sekali misalnya sampai Rp 9.000 kemudian harga berasnya Rp 20.000. Kebalikannya pada saat ini harga beras yang cenderung turun, harga rata-rata gabahnya jangan sampai di bawah Rp 5.000.
"Izinkan kami review supaya harga ini juga jangan terlalu jatuh di tingkat petani tetapi di hilirnya harga yang masih bisa diterima masyarakat," kata Arief.
DANIEL A. FAJRI | DESTY LUTHFIANI
Pilihan Editor: Mentan Minta Bulog Serap Gabah Petani, Bapanas: Kalau Panen Melimpah Saja