TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali menyebutkan libur panjang Lebaran 2024 berpotensi mendongkrak tingkat hunian hotel, terutama di daerah wisata favorit di Pulau Dewata dengan rata-rata mencapai hingga 80 persen.
“Peluang okupansi naik saat libur Lebaran sebesar 20-30 persen dari rata-rata okupansi saat ini mencapai 50-60 persen,” kata Sekretaris PHRI Bali Perry Markus di Denpasar, Selasa, 26 Maret 2024.
Menurut Perry, beberapa daerah wisata favorit wisatawan di antaranya Kuta dan sekitarnya serta Nusa Dua di Kabupaten Badung dan Ubud di Kabupaten Gianyar.
Libur Lebaran yang berpotensi mendorong tingkat keterisian kamar, lanjut dia, juga berpeluang mendorong terjadinya dinamika harga menyesuaikan permintaan pasar.
“Kalau kamar banyak kosong biasanya harganya relatif murah, saat permintaan banyak harga juga menyesuaikan, itu dinamika harga,” imbuh Perry.
PHRI Bali mencatat jumlah hotel yang berada di bawah naungan asosiasi itu mencapai sekitar 316 hotel dengan total jumlah kamar mencapai 150 ribu kamar.
Selanjutnya: Ketua Asosiasi Hotel Ubud Putu Surya Arisoma....