TEMPO.CO, Jakarta - Bermain game menjadi salah satu pilihan menarik untuk mengisi waktu luang di bulan puasa. Salah satu permainan yang sedang viral diperbincangkan saat ini adalah Ojol The Game. Para pengguna ramai membagikan pengalamannya, khususnya di akun media sosial TikTok.
Game buatan pengembang CodeXplore asal Indonesia itu telah diunduh oleh 10 juta pengguna di aplikasi PlayStore. Game itu menduduki peringkat nomor 1 sebagai game gratis dan terpopuler di kategori permainan simulasi.
Ojol The Game dirilis pada 18 Januari 2021 lalu. Di lansir dari Playstore pada Sabtu, 16 Maret 2024, game itu terkahir diperbarui pada 7 Maret 2024 dengan versi 2.5.7. Selain Ojol The Game, CodeXplore juga merilis permainan simulasi lain seperti, Angkot d Game dan Taxi Online Simulator ID.
Secara umum, Ojol The Game mengsimulasikan penggunanya sebagai pengemudi ojek online yang harus bekerja mencari uang. Sama seperti di dunia nyata, mereka harus mencari pesanan sebanyak-banyaknya. Untuk mendapat rating tinggi, pemain harus cepat menyelesaikan pesanannya dan tidak boleh sampai kecelakaan.
Beberapa pemain mengaku dari pengalamannya menjadi pengemudi ojol lewat game, mereka bisa lebih empati ke pengendara ojol di dunia nyata. Anya misalnya, perempuan berusia 22 tahun itu mengaku baru dua minggu bermain game tersebut.
“Kami jadi tahu betapa sulitnya menjadi ojol hehehe, karena saya pernah main dapat pesanan perjalanan 11 kilometer, tarifnya cuman Rp 3 ribu,” kata Anya saat dihubungi lewat pesan WhatsApp pada Sabtu, 16 Maret 2024. Apalagi ada pengalaman juga para pemain bertemu karakter hantu.
Anya menyebut, dalam sehari tak lama memainkan game tersebut. “Biasanya aku mah cuma dua orderan, terus capek,” kata dia. Game itu hanya dimainkannya saat waktu luang saja.
Begitupun dengan Putri, usia 23 tahun, yang baru memainkannya selama tiga hari ini. Ia mengaku dalam sehari bisa bermain selama satu jam karena sedang bosan. Putri mengetahui game itu dari media sosial TikTok, karena penasaran maka ia mulai mengunduhnya.
Dari pengalamannya, ia jadi tahu bagaimana pengendara ojol harus sabar menunggu lampu merah di tengah melakukan pesanan. “Harus sabar tunggu lampu merah atau macet. Karena baru main juga, jadi harus pelan-pelan nyetirnya biar enggak nabrak,” kata dia.
Putri berharap karakter pemainnya bisa dia buat sendiri agar lebih menarik. “Sama energinya kalau bisa jangan cepet abis. Biasanya yang semangat narik suka ga nyadar ngecek energi, alhasil mati di tengah jalan,” ucapnya.
Selain itu, Salsa, pengguna game, juga menyarankan agar visual di game tersebut lebih detail. “Lebih diperkeren aja, misalnya jaket ojolnya, bangunannya diperkeren. Dan lebih halus lagi gerakannya,” ucap perempuan berusia 17 tahun itu.
Kebanyakan dari pengguna tersebut mengetahui bahwa Ojol The Game merupakan buatan dari Indonesia. Sebab, mereka diberi dua opsi pilihan nama perusahaan Gojol dan Grep, yang mirip dengan perusahaan transportasi online dunia nyata, yakni Gojek dan Grab.
Pilihan Editor: Grab Indonesia Bantah Rumor Merger dengan GoTo