Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Harga Cabai Turun jadi Rp 80.000 per Kilogram di Pasar Kramat Jati, Bagaimana Bahan Pangan Lainnya?

image-gnews
Aktivitas penjualan cabai rawit merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin, 13 November 2023. Melansir dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional dari Bank Indonesia, data mencatat harga semua jenis cabai yang kian melonjak. Sementara di DKI Jakarta, harga cabai rawit merah sebesar Rp 97.500 per kilogram. Sementara harga rata-rata cabai rawit merah secara nasional per hari ini sebesar Rp 78.100 per kilogram. Angka ini naik 2,56 persen atau sebesar Rp 1.950 dibandingkan sehari sebelumnya. TEMPO/Tony Hartawan
Aktivitas penjualan cabai rawit merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin, 13 November 2023. Melansir dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional dari Bank Indonesia, data mencatat harga semua jenis cabai yang kian melonjak. Sementara di DKI Jakarta, harga cabai rawit merah sebesar Rp 97.500 per kilogram. Sementara harga rata-rata cabai rawit merah secara nasional per hari ini sebesar Rp 78.100 per kilogram. Angka ini naik 2,56 persen atau sebesar Rp 1.950 dibandingkan sehari sebelumnya. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Harga sejumlah bahan pangan pada hari ini terpantau turun dibanding hari-hari sebelumnya. Meski begitu, bahan pangan seperti harga cabai keriting, daging sapi, daging ayam hingga beras itu masih tergolong tinggi.

Siti, salah satu pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, menyebutkan harga cabai saat pada hari ini turun menjadi di kisaran Rp 80.000 dari sebelumnya Rp 100.000 per kilogram. "Harga cabai rawit merah Rp 70.000 perkilogram hari ini dari sebelumnya Rp 80.000 perkilogram,” kata Siti saat dihubungi, pada Ahad, 17 Maret 2024.

Ia menyebutkan fluktuasi harga cabai lazim terjadi karena sangat dipengaruhi oleh curah hujan. Dengan intensitas hujan tinggi, petani cabai lokal mengalami gagal panen atau terkena hama tanamannya. “Cabai harganya turun sejak kemarin,” ujarnya. 

Adapun di pasar induk itu juga terpantau harga bahan pokoknya stabil tingi. "Harga ayam Rp 45.000 per ekor dan telur ayam Rp 32.000 perkilogram. Harganya tetap, kemarin juga segitu,” kata Siti. 

Sementara itu, salah satu penjual daging sapi di Pasar Palmerah bernama Emi mengatakan harga daging sapi turun Rp 5.000.  “Harga daging sekarang Rp 140.000 perkilogram sebelumnya Rp 145.000 perkilogram, kalau iga Rp 90.000 perkilogram harganya tetap,” ucapnya. 

Nik turunnya harga daging, kata Emi, hanya berkisara Rp 1.000 sampai Rp 10.000. “Sama tahun lalu harganya sama sekitar segitu,” ujarnya. 

Dikutip dari data Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Ahad, 17 Maret 2024 dibandingkan Sabtu, 16 Maret 2024 harga daging sapi rata-rata nasional Rp 135.300 per kilogram dari sebelumnya Rp 137.280 perkilogram , daging ayam Rp 38.640 per kilogram sebelumnya Rp 38.770 perkilogram , telur ayam Rp 32.110 per kilogram sebelumnya Rp 32.270 per kilogram.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan harga cabai merah keriting berada di Rp 60.670 atau turun ketimbang sehari sebelumnya Rp 67.590 perkilogram. Lalu ada harga cabai rawit merah Rp 63.100 perkilogram, beras premium Rp 16.380 per kilogram dan beras medium Rp 14.300 per kilogram kemarin harganya tetap.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sebelumnya menyebutkan harga beras yang masih tinggi lantaran belum panen raya sehingga harga masih tinggi lantaran kekurangan barang. 

“Kan baru nanam biasa Januari, panen raya ini mundur bulan depan dan Mei. Kalau cari beras lokal memang lebih banyak, harganya enggak naik tapi belum turun,” kata Zulkifli Hasan alias Zulhas di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta Pusat pada Kamis, 14 Maret 2024. 

Zulhas mengatakan saat ini pemerintah menyediakan beras Bulog yang diimpor tahun 2023 lalu. “Ada premium Rp 14 ribu, ada yang Rp 11 ribu. Jadi masyarakat bisa memilih kalau kemahalan. Mudah-mudahan bulan depan sudah panen raya sehingga harga beras lokal bisa turun,” tuturnya.

Sementara bahan pokok lain seperti jagung, menurut dia, sudah panen raya. Zulhas mengatakan harga jagung saat ini Rp 8.000 per kilogram. “Sekarang pabrik-pabrik beli sudah Rp 5.000 sampai Rp 5.200,” ujarnya.

Pilihan Editor: Sidak Menjelang Ramadhan, KPPU: Harga Cabai Naik 172 Persen

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Respons Jokowi soal Penyebab Deflasi 5 Bulan Berturut-turut: Coba Dicek Betul

3 hari lalu

Momentum Deflasi Bakal Berlanjut
Respons Jokowi soal Penyebab Deflasi 5 Bulan Berturut-turut: Coba Dicek Betul

Presiden Jokowi akhirnya angkat suara terkait penyebab deflasi beruntun selama lima bulan


IHSG Akhir Pekan Lalu Sempat Anjlok dan Hari Ini Kembali Menguat, Berikut Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Pekan Ini

3 hari lalu

Pekerja melintas di dekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumar 28 Juni 2024 IHSG BEI pada Jumat (28/6) dibuka menguat 21,41 poin atau 0,31 persen ke posisi 6.989,37, sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,93 poin atau 0,56 persen ke posisi 879,33 mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. TEMPO/Tony Hartawan
IHSG Akhir Pekan Lalu Sempat Anjlok dan Hari Ini Kembali Menguat, Berikut Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Pekan Ini

Konflik Timur Tengah juga memengaruhi pasar saham. Pada penutupan perdagangan pekan lalu IHSG anjlok 200 poin.


Bapanas: Harga Pangan Senin Fluktuatif, Minyak Goreng Stabil Rp18.110 per Kg

4 hari lalu

Warga tengah membeli bahan pangan saat diadakannya Pasar Murah di Kelurahan Bidara Cina, Jakarta, Kamis, 12 September 2024. Pasar murah tersebut diadakan guna menekan laju inflasi daerah serta sekaligus membantu masyarakat DKI Jakarta dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau. TEMPO/Tony Hartawan
Bapanas: Harga Pangan Senin Fluktuatif, Minyak Goreng Stabil Rp18.110 per Kg

Bapanas mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum fluktuatif pada Senin, 7 Oktober 2024.


Harga Cabai Rawit di Ternate Naik Jadi Rp 100 ribu

4 hari lalu

Transaksi jual beli cabai rawit merah di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa 30 Juli 2024. Mengutip data Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) kementerian perdagangan, harga cabai rawit merah dalam 4 hari melambung hampir 21%, menjadi Rp 75 ribu per kilogram. Sedangkan secara nasional, harga cabai jenis yang sama naik hampir 2%. TEMPO/Tony Hartawan
Harga Cabai Rawit di Ternate Naik Jadi Rp 100 ribu

Harga cabai rawit di Kota Ternate, Maluku Utara dalam dua bulan terakhir mengalami kenaikan signifikan menjadi Rp 100 ribu per kilogram, tertinggi


Dampak Tren Penurunan Harga Komoditas, Analis Samuel Sekuritas: Indofood hingga Mayora Dapat Berkah

7 hari lalu

Ilustrasi bursa efek dan kurs Rupiah. Getty Images
Dampak Tren Penurunan Harga Komoditas, Analis Samuel Sekuritas: Indofood hingga Mayora Dapat Berkah

Tim riset Samuel Sekuritas mencatat sejumlah komoditas pangan mengalami penurunan. Beberapa perusahaan konsumen seperti Mayora dan Indofood diperkirakan turut merasakan dampaknya.


Kemenparekraf Optimistis Akhir Oktober Harga Tiket Pesawat Sudah Bisa Turun

10 hari lalu

Ilustrasi lubang kecil di jendela pesawat (Pixabay)
Kemenparekraf Optimistis Akhir Oktober Harga Tiket Pesawat Sudah Bisa Turun

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) optimistis akhir Oktober 2024 harga tiket pesawat sudah bisa turun. Apa alasannya?


Harga Pangan Hari Ini: Beras Medium dan Daging Sapi Murni Turun Tipis

12 hari lalu

Transaksi jual beli cabai rawit merah di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa 30 Juli 2024. Mengutip data Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) kementerian perdagangan, harga cabai rawit merah dalam 4 hari melambung hampir 21%, menjadi Rp 75 ribu per kilogram. Sedangkan secara nasional, harga cabai jenis yang sama naik hampir 2%. TEMPO/Tony Hartawan
Harga Pangan Hari Ini: Beras Medium dan Daging Sapi Murni Turun Tipis

Bapanas merinci pelbagai komoditas pangan secara umum fluktuasi, diantaranya minyak goreng curah, ikan kembung, beras dan cabai rawit.


Harga Pangan Hari Ini: Beras Premium dan Bawang Merah Naik

14 hari lalu

Pekerja tengah membongkar beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa, 17 September 2024.  Badan Pangan Nasional atau Bapanas mengakui cadangan sejumlah pangan pokok yang dikelola pemerintah melalui Perum Bulog dan ID Food cukup rendah. Kondisi itu membuat intervensi kenaikan harga sejumlah pangan itu tidak akan maksimal.Per 6 September 2024, Bapanas mencatat, cadangan pangan pemerintah itu antara lain beras sekitar 1,45 juta ton. TEMPO/Tony Hartawan
Harga Pangan Hari Ini: Beras Premium dan Bawang Merah Naik

Harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,58 persen atau Rp90 menjadi Rp15.590 per kg.


Terpopuler: Adaro Energy Buka Lowongan Kerja untuk 5 Posisi, KPPU Ungkap Penyebab Tingginya Harga Tiket Pesawat

18 hari lalu

Terpopuler: Adaro Energy Buka Lowongan Kerja untuk 5 Posisi, KPPU Ungkap Penyebab Tingginya Harga Tiket Pesawat

PT Adaro Energy Indonesia Tbk. membuka lowongan kerja untuk lima posisi dengan penempatan di Jakarta.


Bapanas soal Harga Beras Tinggi: Petani Berhak Dapat Keuntungan

21 hari lalu

Petani memanen padi di Cijenuk, Kecaatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sawah-sawah di sejumlah daerah sudah mulai panen raya padi yang diharapkan imbasnya akan berdampak pada penurunan harga beras yang saat ini masih relatif mahal. TEMPO/Prima Mulia
Bapanas soal Harga Beras Tinggi: Petani Berhak Dapat Keuntungan

Badan Pangan Nasional mengakui harga beras di dalam negeri saat ini tergolong tinggi. Kondisi ini disebut karena biaya produksi dari petani sudah tinggi.