TEMPO.CO, Jakarta - PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID Food bersama Badan Pangan Nasional atau Bapanas mulai mendistribusikan bantuan pangan berupa telur dan daging ayam kepada 1,4 juta keluarga beresiko rawan stunting. Direktur Komersial ID Food, Nina Sulistyowati menyatakan, anggaran yang digelontorkan pemerintah dalam penanganan stunting ini mencapai Rp 390 sampai 400 miliar untuk sekali tahap penyaluran.
"Kurang lebih hampir sama dengan tahun lalu, kita per periode itu sekitar Rp 390 sampai 400 miliar," katanya ditemui usai penyaluran perdana bantuan pangan di Kecamatan Jatisampurna, Bekasi, Jawa Barat pada Jumat, 15 Maret 2024.
Nantinya penyaluran bantuan pangan untuk mengatasi stunting ini digelar selama enam bulan dengan dua kali tahapan pendistribusian. "Berarti (anggaran) dikali dua. Satu tahap, satu tahap seperti itu ya," ucapnya.
Nina mengatakan, bahwa anggaran di tahun lalu soal bantuan pangan ini sudah diaudit dan dievaluasi. Ia menyebut sudah 100 persen anggaran tersalurkan untuk kebutuhan penyediaan pangan bagi 1,4 juta keluarga rawan stunting di tujuh provinsi.
"Dengan melihat realisasi dari tahun lalu, maka program ini dilanjutkan sekarang," ujarnya. Dia berharap nantinya program bantuan pangan untuk pengentasan stunting ini juga ada penambahan provinsi sebarannya dan penambahan tahap distribusi per tahunnya.
"Tapi nanti tergantung bagaimana evaluasi dari Bapanas dan BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) apakah mau diperpanjang, misalnya dalam satu tahun bisa tiga kali (penyaluran) dan provinsinya ditambah," kata Nina.
Adapun tujuh provinsi saat ini yang menjadi prioritas distribusi bantuan pangan pemerintah adalah Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Sebanyak 1,4 juta keluarga rawan stunting bakal mendapatkan 10 butir telur dan 1 kilogram daging ayam.
Pilihan Editor: Alasan Makan Siang Gratis Dibahas Pemerintah, Bappenas: Mencontoh Negara Maju