TEMPO.CO, Bandung - Barekraf Developer Day kembali diselenggarakan secara luring setelah absen karena pandemi Covid-19. Digelar di Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu, 9 Maret 2024, acara ini diikuti sekitar 1.500 talenta digital kreatif yang berasal dari berbagai daerah, untuk mengikuti rangkaian program kelas (bootcamp). Selama kegiatan para peserta bakal mendapatkan transfer pengetahuan dari sejumlah praktisi industri pengembangan web.
“Acara ini untuk memberikan wadah bagi para developer meningkatkan keterampilan dan kompetensi mereka sesuai dengan kebutuhan industri saat ini dan masa depan,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat memberi sambutan secara daring, Sabtu, 9 Maret 2024.
Menurut Sandiaga, acara seperti perlu digelar lantaran masih ada jarak cukup lebar antara kebutuhan talenta digital dengan ketersediaan pasar tenaga kerja. Hal ini menurut Sandiaga sebagai upaya pemerintah membangun sinergi dengan industri, akademisi, komunitas, dan individu.
Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Beni Bandanajaya, menyebut kegiatan ini bisa membantu pemerintah menyiapkan sumber daya dengan kemampuan digital mumpuni.
“Kami di Kemendikbud sudah merencanakan banyak program, tapi masih kurang karena kebutuhannya sangat besar mencapai 600-900 ribu (talenta),” ujar Beni saat dijumpai di Pullman Bandung Grand Central. “Acara seperti ini akan membantu pencapaian pemenuhan kebutuhan tersebut.”
Sebelumnya, Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital Kemenparekraf, Yuana Rochma Astuti, mengungkap hingga 2030 kebutuhan talenta digital Indonesia diperkirakan mencapai 9 juta. Itu berarti setiap tahunnya diperlukan sekitar 600 ribu talenta digital yang siap kerja sesuai dengan kebutuhan industri. Namun, saat ini, institusi formal seperti perguruan tinggi hanya mampu menghasilkan sekitar 200 ribu sumber daya manusia per tahunnya.
Ketua Tim Pengembangan Ekosistem Startup Digital, Kominfo, Sonny Hendra Sudaryana menyebut kalau kolaborasi lintas kementerian dan lembaga diperlukan karena memenuhi kebutuhan talenta digital terlalu luas untuk digarap satu lembaga saja.
“Ini bentuk kolaborasi antar KL karena mau menyelesaikan masalah yang sama. Di Indonesia terlalu luas untuk dikerjakan sendiri,” ujar Sonny.
Inisiatif semacam ini menurutnya perlu diperluas lebih lebar lagi. Baparekraf Developer Day 2024 merupakan kegiatan tahunan yang sudahberlangsung sejak 2016. Agenda ini bertujuan mengasah kemampuan teknis developer digital di Indonesia. Ada sekitar enam sesi materi teknis menjadi materi yang bisa dipilih peserta di antaranya Android, Front-End Web, Machine Learning, Multi-Platform App, Back-End Web, dan Data Scientist.
“Selain untuk memberikan wawasan dan informasi terkini mengenai tren, teknologi, dan peluang di industri digital, khususnya di bidang aplikasi dan web, melalui BDD ini kami mendorong dan memotivasi para pengembang digital untuk terus mengembangkan keterampilan dan kreativitas mereka untuk menciptakan solusi digital yang inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat,” tutur Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kemenparekraf, Muhammad Neil El Himam.
Pilihan Editor: Pilot-Kopilot Batik Air Ketiduran, Komisi V DPR Minta Semua Maskapai Laksanakan Rekomendasi KNKT