TEMPO.CO, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT mengungkapkan ada pilot maskapai Batik Air yang tertidur saat penerbangan. Insiden ini terjadi saat penerbangan pesawat Batik Air ID-6723 rute Kendari-Jakarta pada 25 Januari 2024.
Menanggapi insiden tersebut, Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama meminta seluruh maskapai penerbangan di Indonesia melaksanakan rekomendasi keselamatan KNKT perihal kelengkapan panduan dan prosedur lebih rinci untuk menilai kondisi pilot dalam melakukan penerbangan.
"Rekomendasi KNKT ini segera dilaksanakan tidak hanya oleh Batik Air, tetapi juga semua maskapai lainnya yang belum melengkapi panduan tersebut," kata Suryadi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Ahad, 10 Maret 2024, seperti dikutip Antara.
Dia meminta Kementerian Perhubungan lebih aktif dalam memeriksa kelengkapan panduan yang ada di setiap maskapai sehingga tidak ada panduan-panduan penting yang terlewat diterapkan.
"Seandainya ada panduan penting yang belum diterapkan, seharusnya ada sanksi yang diberikan kepada maskapai agar segera melengkapi semua panduan yang diperlukan agar peristiwa ini tidak terulang kembali," ujar legislator dari PKS itu.
Suryadi juga meminta pilot dan kopilot dalam insiden penerbangan Batik Air tersebut ditindak tegas karena membahayakan keselamatan penumpang.
Manajemen Batik Air telah menonaktifkan atau membebastugaskan sementara pilot dalam penerbangan tersebut.
"Pada 26 Januari 2024, Batik Air mengambil tindakan preventif dengan menonaktifkan (membebastugaskan) sementara pilot penerbangan nomor ID-6723, rute Kendari ke Jakarta yang bertugas pada 25 Januari 2024," kata Corporate Communications Strategic of Batik Air Danang Mandala Prihantoro kepada Antara di Jakarta pada Sabtu, 9 Maret 2024.
Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air Tidur
KNKT sebelumnya merilis masalah serius yang terjadi saat salah satu pesawat Batik Air terbang di udara dari Kendari menuju Jakarta. Masalah serius itu berkaitan dengan kedua pilot dalam penerbangan itu yang tidak sengaja tertidur selama 28 menit hingga menyebabkan serangkaian kesalahan navigasi.