Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pilot Batik Air Tertidur Saat Penerbangan, Pengamat Ini Sebut Respons Perusahaan Perlu Ditelusuri

image-gnews
Batik Air. Dok. Lion Air
Batik Air. Dok. Lion Air
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia Gerry Soejatman mengatakan sikap perusahaan atas insiden pilot-kopilot Batik Air yang tidur saat penerbangan rute Kendari-Jakarta pada 25 Januari 2024 lalu perlu ditelusuri. Pasalnya, ia menilai persoalan pilot fatigue atau kelelahan yang dialami pilot adalah masalah yang kompleks. 

"Ini ada risiko sistemik yang harus diselesaikan," ujar Gerry lewat akun X pribadinya pada Sabtu, 9 Maret 2024. 

Menurut Gerry, perlu dilihat bagaimana sikap perusahaan jika ada pilot yang meminta diganti jadwal terbangnya. Misalnya, apakah perusahaan memberikan sanksi kepada pilot yang beralasan kelelahan. Jika perusahaan memberi sanksi, apakah bentuknya secara langsung atau berdasarkan jejak rekam pilot tersebut.

Gerry berujar perusahaan sudah pasti mempunyai kampanye kesadaran ihwal kesehatan dan kesiapan terbang pilot. Contohnya program bertajuk IAMSAFE. Tetapi, perlu dianalisis apakah program itu dijalankan oleh perusahaan atau tidak. 

Selain itu, ia menilai tim investigator perlu melihat apakah perusahaan memberikan paternal leave atau cuti lahiran bagi pilot pria yang istrinya baru melahirkan. Seperti diketahui, kopilot Batik Air yang tidur di pesawat saat penerbangan ke Jakarta itu mengaku kelelahan setelah merawat bayinya yang baru berusia satu bulan.

Jika Batik Air tidak memberikan paternal leave, Gerry menyarankan agar perusahaan memberlakukannya guna menurunkan resiko pilot fatigue.

Sebetulnya, menurut Gerry, pilot yang tidur pada saat penerbangan atau fase cruising merupakan hal yang biasa dilakukan. Namun, hal itu dilakukan secara bergiliran antar pilot dan kopilot. Sebab, ia menilai tidur bergantian dapat sangat berguna ketika sedang letih. 

Persoalannya, pilot dan kopilot tidur pada waktu yang bersamaan. Kopilot memutuskan tidur setelah ditawari istirahat oleh sang pilot saat pesawat terbang di ketinggian 36.000 kaki sekitar pukul 08.37 waktu setempat. Kopilot tidur di kokpit sekitar 30 menit. Pilot lalu mengambil alih tugas kopilot. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekitar pukul 08.43, pilot masih menerbangkan pesawat dan melakukan kontak awal dengan pengatur lalu lintas udara Jakarta. Kala itu, pesawat terbang dengan arah 250 derajat dan berada di sebelah timur titik jalan. 

Setelah berkontak dengan petugas lalu lintas udara Jakarta sekitar satu menit, pilot pun tertidur. Pusat kendali udara wilayah Jakarta kemudian bertanya kepada kru pesawat, berapa lama A320 itu perlu terbang pada jalurnya. 

Tetapi, pengatur lalu lintas udara di Jakarta tidak mendapat balasan dari pilot. Akhirnya petugas mencoba menghubungi pesawat dengan berbagai upaya, termasuk meminta pilot lain memanggil awak pesawat. 

Setelah pilot tertidur sekitar 28 menit, ia terbangun dan menyadari bahwa pesawat tidak berada di jalur yang benar. Kemudian pilot membangunkan kopilot dan menanggapi panggilan dari pusat kendali wilayah Jakarta. Penerbangan pesawat Batik Air itu kemudian dilanjutkan dan mendarat di Jakarta dengan lancar. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut dan tidak ada kerusakan pada pesawat. 

Gerry menggarisbawahi, masalah ketiduran ini harus dilihat dari faktor-faktor penyebabnya. Ketika insiden itu terjadi, ucap Gerry, seharusnya pilot dapat menilai apakah dia sendiri cukup atau tidak istirahatnya. Jika memang kurang istirahat, maka pilot atau kopilotnya, atau dua-duanya perlu minta digantikan oleh yang lain.

Sedangkan dari sisi jadwal, menurut Gerry, penjadwalan terbang pilot-kopilot ini tidak bermasalah. Termasuk juga untuk kebutuhan istirahat di penerbangan dini hari. Karena itu, ia menilai perlu ditelusuri bagaimana sikap perusahaan soal sistem kerja ini. Sebab persoalannya terletak pada kondisi kerja dan kedisiplinan istirahat pilot.

Pilihan Editor: Deretan Fakta Pilot Batik Air Tertidur 28 Menit hingga Pesawat Nyasar: Kronologi, Temuan KNKT, Teguran Kemenhub..

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

10 jam lalu

Ilustrasi bermain dengan kucing. Shutterstock.com
Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.


Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

11 jam lalu

Bark Air yang menyediakan penerbangan khusus anjing bakal beroperasi mulai Mei 2-24 (Dok. Bark Air)
Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

Bark Air merupakan layanan perjalanan udara pertama yang memungkinkan anjing menikmati penerbangan kelas satu.


Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

12 jam lalu

Para penumpang menuju pesawar Lion Air di Bandara Internasional Yogyakarta (BIY). Rencananya 140 penerbangan di Bandara Adisutjipto dipindahkan ke BIY. Foto: @jababekaandco
Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.


Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

13 jam lalu

Suasana arus mudik di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Sabtu 6 April 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.


Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

16 jam lalu

Wisatawan mancanegara menjalani pemeriksaan keimigrasian di autogate yang dioperasikan di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Rabu, 6 Maret 2024. Sebanyak 30 unit autogate pemeriksaan imigrasi yang mengintegrasikan teknologi Face Recognition serta Border Control Management (BCM) itu diresmikan di Bandara Bali untuk mempermudah dan mempercepat proses pemeriksaan keimigrasian. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.


Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

23 jam lalu

Sejumlah penari Sanggar Sabdo Dadi menampilkan Tari Rara Ngigel dalam Gebyar Bregas Budaya di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Kulon Progo, DI Yogyakarta, Ahad, 28 Mei 2023. Ajang budaya yang digelar setiap akhir bulan tersebut untuk menghibur penumpang pesawat di bandara setempat dan sekaligus sebagai upaya pelestarian kebudayaan tradisional. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.


Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

23 jam lalu

Puluhan penumpang masih menunggu kepastian keberangkatan pesawat mereka saat terjadi penutupan sementara Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Jumat, 5 Januari 2023. Penutupan tersebut akibat sebaran abu vulkanik Gunung Marapi. TEMPO/Fachri Hamzah
Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.


Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

1 hari lalu

Para pemudik menggunakan terminal baru Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo, Selasa, 12 Juni 2018. Tempo/Fajar Pebrianto
Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.


Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

1 hari lalu

Suasana di ruang check in Bandara Internasional Hang Nadim Batam. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.


Tidak Berstatus Internasional, Bandara Adi Soemarmo tetap Layani Penerbangan Haji 2024

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, kini tak lagi menyandang status sebagai bandara internasional. Foto diambil beberapa waktu lalu. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Tidak Berstatus Internasional, Bandara Adi Soemarmo tetap Layani Penerbangan Haji 2024

Bandara Adi Soemarmo Solo tidak lagi menyandang status sebagai bandara internasional. Tapi tetap layani penerbangan haji.