TEMPO.CO, Jakarta - VP Corporate Secretary Kereta Api Indonesia (PT KAI) Commuter Line, Anne Purba mengklaim setelah pihaknya meningkatkan layanan Yogyakarta-Solo pada 2022 lalu. KAI Commuter akan melakukan perpanjangan relasi yang sebelumnya hanya sampai Stasiun Solo Balapan sekarang ditambah yakni Stasiun Solo Jebres dan Stasiun Palur.
“Peningkatan layanan ini menjawab permintaan masyarakat dan tingginya mobilitas yang menggunakan Commuter Line Yogyakarta-Solo,” kata Anne melalui keterangan tertulisnya pada Ahad, 3 Maret 2024.
Anne mengatakan pada 2023 Commuter Line Yogyakarta-Solo telah melayani 6.453.099 pengguna hal ini meningkat 44 persen dibanding 2022 yakni 4.494.475 pengguna. lama perjalannya yakni 1 jam 20 menit.
Setiap tahun pengguna selalu mengalami kenaikan baik hari biasa atau akhir pekan.
Anne mengatakan sejak Agustus 2022 lalu setelah dioperasikan Stasiun Solo Jebres dan Stasiun Palur pihaknya telah melayani 407.564 orang di Stasiun Solo Jebres dan 496.146 orang di Stasiun Palur. “Jika diakumulasikan dari pertama kalo operasi sampai Februari 2024 total ada 903.710 orang,” ujarnya.
Total pengguna KAI Commuter hingga saat ini menyentuh angka 12.703.439 dalam kurun waktu 3 tahun untuk relasi Yogyakarta-Solo. Saat ini pihaknya menyediakan 24 perjalanan untuk akhir pekan dan 20 perjalanan untuk hari biasa.
Berikut komposisi persentase pengguna cashless pembayaran Commuter line yakni Kartu Multi Trip (KMT) 54 persen, Kartu Bak seperti Flazz BCA, E-Money Mandiri, Tap Cash BNI, Brizzi BRI 22 persen. Kemudian tap cash BNI, Brizzi BRI sebesar 22 peran dan kode QR 24 persen.
“Pada 2023 Go Transit dari GOTO menggantikan LinkAha sebagai pembayaran QR sebesar 24 persen.
Anne memaparkan data BPS Yogyakarta yang diklaim PDRB sektor transportasi meningkat pada 2023 menjadi Rp 2 Triliun dari sebelumnya Rp 1,7 Triliun .
“Geliat pengingatan ini menunjukkan transportasi di kota tersebut banyak diminati,” ujarnya.
Dia memaparkan lagi dara BPS Kabupaten Klaten yang mengklaim sektor transportasi berkontribusi menyumbang kinerja pertumbuhan ekonomi terbesar dengan kenaikan signifikan 2,13 persen di 2021 menjadi 79,27 persen di 2022.
Pilihan Editor: Serikat Guru Tolak Prabowo Alihkan Dana BOS untuk Makan Siang Gratis: Tidak Berpihak pada Pendidikan